Bupati Nias bantah usul TPG oleh kadis pendidikan Kabupaten Nias

Breaking News519 Dilihat

NIAS – Transtv45.com || Kadis Pendidikan Kabupaten Nias sedang mengigau saat dia membuat pernyataan disalah satu media,( Senin 6/9/2021 ).

Bupati Nias Ya’atulo Gulo SE, SH, M.Si. mengatakan kepada media, bahwa Kadis Pendidikan sedang melempar tanggung jawab kepada pihak lain, karena ketidakcakapan (incompentet), minimnya pengetahuan, dan lemahnya pengawasan seorang Kadis terhadap apa yang terjadi pada dinasnya, imbuhnya.

Sampai saat ini Kadis Pendidikan tidak pernah mengirimkan usulan pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) kepada Bupati Nias, Ya’atulo Gulo SE, SH, M.Si,

Jadi apanya yang “lambat merespon karena bupati baru dilantik”?. Inilah sebagian potret kualitas kadis-kadis warisan rezim pemerintah sebelumnya.

Yang kadis usulkan kepada Bupati melalui Nota Dinas tanggal 4 Agustus 2021 hanyalah usulan pembayaran dana Tambahan Penghasilan (Tamsil) guru untuk masa Januari s.d. Juni 2021 dan bukan usulan TPG.

Nota dinas usulan Tamsil ini baru masuk ke meja Bupati pada tanggal 9 Agustus 2021 setelah di-review oleh Aspem I dan Sekda. Pada tanggal 10 Agustus 2021, nota dinas dimaksud telah didisposisi oleh Bupati agar Kadis Pendidikan melakukan “verifikasi terhadap keaktifan mengajar dan beban jam mengajar” guru yang diusulkan menerima tamsil, karena usulan pada nota dinas tidak disertai bukti bahwa Dinas Pendidikan telah melakukan verifikasi terhadap keaktifan mengajar dan beban jam mengajar guru-guru tersebut, Ungkapnya.

Meskipun Bupati baru, namun telah merespon usulan tersebut begitu cepat karena Bupati ingin Dinas menuntaskan cepat pekerjaan mereka secara akurat, kredibel dan akuntabel.

“Bupati Nias, mengatakan bahwa Perilaku Kadis Pendidikan Syukur Arman Mendrofa ini, membuktikan hipotesis awal Bupati bahwa rezim pemerintahan masa lalu telah meninggalkan etos kerja yang luar biasa rendahnya, sehingga pejabat selevel kadis, mudah sekali mengkambinghitamkan orang lain dan melempar tanggung jawab akibat incomptencies dan rusaknya kultur profesionalisme. Ini semakin meyakinkan Bupati bahwa revolusi mental harus semakin diintensifkan di Kabupaten Nias, agar kemerosotan etos kerja seperti ini tidak semakin menjadi-jadi.”

Bupati Nias, memohon dukungan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Nias agar program kami; kerja fokus kerja tuntas segera diimplementasikan oleh seluruh OPD, dengan memberi ruang bagi kami untuk melakukan yang terbaik dengan merevolusi mental seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Nias secara kontinyu dan konsisten. Hanya dengan begitu, perubahan yang didambakan masyarakat kita dapat diakselerasi, tutupnya.

 

Red||Hardi M Gulo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *