MANGGARAI – TRANSTV45.COM | Sekolah Menengah Pertama(SMP) St.Klaus Kuwu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur(NTT),melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer(ANBK), pada Rabu(06/10/2021).
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer(ANBK)tersebut berlangsung di ruangan laboratorium SMP St.Klaus dengan didampingi para pengawas juga tetap menaati protokol kesehatan (Prokes).
Marius Karang,S.Fil, Kepala Sekolah(Kepsek) SMP St.Klaus Kuwu melalui Wakil Kepala sekolah(Wakasek)selaku Ketua Panitia Penyelenggara ANBK,Bonefasius Ondok, menjelaskan bahwa Asesmen Nasional Berbasis Komputer(ANBK) ini merupakan sebuah program evaluasi yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kemendikbud.
Program evaluasi ini gunanya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input,proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan, tuturnya.
Ia menambahkan,Asesmen Nasional Berbasis Komputer(ANBK) ini juga merupakan sebuah program pemerintah untuk mengganti Ujian Nasional(UN).Dengan adanya program ini,pemerintah mampu untuk meningkatkan sistem belajar dan mengajar di Indonesia sesuai dengan perkembangan teknologi informatika.
“Dalam kegiatan ANBK 2021 ini,ada sekitar 45 siswa kelas ll hadir mengikuti asesmen selama dua hari(6-7 Oktober).Meski ada 5 siswa cadangan yang tidak ikut karena siswa utama hadir semua pada hari pertama.”
“Kami sangat mendukung dan sangat menyambut baik proses ini karena bisa mengukur dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.Dengan demikian bisa dilihat bagaimana kemampuan literasi numerasi peserta didik juga termasuk bagaimana karakter mereka serta lingkungan belajar mereka apa sudah sesuai dengan yang diharapkan,ungkap Bonefasius.”
Ia juga menjelaskan bahwa sekolahnya melaksanakan ANBK secara Semi Online guna untuk mengurangi resiko gangguan pada bandwith internet.Pelaksanaan ANBK juga dibagi tiga sesi untuk meminimalisir dampak kerumunan yang melanggar prokes.
Hal senada juga disampaikan oleh Agnesia Banggul, proktor dan teknis SMP St.Klaus,menjelaskan bahwa alasan memilih mode Semi-Online adalah karena hanya memerlukan bandwith minimal 1 Mbps, ungkapnya. Bu
“Pada mode ANBK Semi-Online,komputer client tidak terhubung dengan server pusat seperti yang terjadi pada mode Online.”
Oleh karena itu,saya sebagai proktor dan teknis harus wajib melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu dari pusat ke komputer proktor.
Mikael Nongkong, salah satu siswa kelas II yang mengikuti ANBK mengaku senang dan bangga karena ini merupakan pengalaman baru bagi kami dalam mengikuti ANBK ini.
“Saya merasa senang sekali menyambut ANBK ini karena selain mengasah kemampuan juga memacu semangat belajar dan membaca kami ke depan.Selain itu,kami juga dikenal dengan digital sebagai sebuah perubahan yang harus kami tau dan belajar, tutupnya.”
Untuk diketahui,pelaksanaan kegiatan ANBK di SMP St.Klaus berjalan aman dan lancar juga menaati protokol kesehatan.
Kordianus Lado