KUPANG.TRANSTV45.COM- Dalam rangka mengatasi kemiskinan dan sekaligus pemulihan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bank Indonesia secara kontinyu senantiasa mendukung terwujudnya stabilitas sistem pembayaran bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia, Rupiah berperan penting sebagai alat pemersatu bangsa.
Hal tersebut disampaikan I Nyoman Ariawan Atmaja sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Nusa Tenggara Timur sekaligus Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) pada saat Press Conference bersama awak media di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, (18/10/2021).
Selain itu kata Nyoman, Apalagi di NTT yang memiliki 1.192 pulau, 16 etnis asli dan 69 bahasa daerah, peran Rupiah sebagai alat pemersatu sangat terasa. Selain itu, NTT juga memiliki perbatasan dengan luar negeri (Timor Leste) dan memiliki pulau ter-selatan Indonesia yaitu Pulau Rote. Dengan demikian upaya untuk menjaga Rupiah di Selatan Negeri menjadi salah satu kunci dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia, Ungkapnya.
Menjaga Rupiah dilakukan dengan “Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah” tutur Direktur BI.
Untuk itu, BI mengajak masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk Cinta Rupiah, menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sebagai bentuk Bangga Rupiah, dan mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk Paham Rupiah.
Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Uang 30 Oktober 2021, akan dijadikan momentum untuk mengedukasi masyarakat akan sejarah dan perjuangan Rupiah dalam mempersatukan bangsa. KPw BI Provinsi NTT akan menyelenggarakan suatu event edukasi CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah dengan nama event GEBYAR RUPIAH NTT 2021 dengan tagline Menjaga Rupiah di Selatan Negeri.
“Tujuan event ini adalah” :
a) Memperkuat pemahaman nilai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di masyarakat untuk menjaga kedaulatan di wilayah paling Selatan NKRI.
b) Turut mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTT dengan mengadakan kegiatan pameran dan workshop.
c) Wujud peran serta KPw BI NTT mendukung program edukasi CBP Rupiah BI Wide.
d) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung clean money policy.
Gebyar Rupiah NTT 2021 akan dibagi menjadi rangkaian kegiatan main event, pre event dan post event yang menyasar masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, komunitas isteri angkatan/darma wanita, dan industri jasa keuangan.
Lokasi penyelenggaraan edukasi adalah di NTT dan beberapa kegiatan diselenggarakan di daerah terselatan (Kabupaten Rote) serta di daerah perbatasan (Kabupaten Belu).
Pada main event akan dilangsungkan Opening Ceremony dan Talkshow mengenai Rupiah Pemersatu Bangsa.
Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dengan target peserta sebanyak 1000 orang. Keynote speaker pada pembukaan adalah Bapak Ahmad Johan (Anggota Komisi XI DPR RI) dan Bapak Trisno Nugroho (Kepala KPw BI Provinsi Bali sebagai Koordinator Balinusra).
Selain itu, pada kegiatan ini akan diudarakan pula Balon Udara CBP Rupiah di Kota Kupang, Atambua dan Pulau Rote.
Untuk memeriahkan kegiatan, maka dilakukan pula kegiatan pre-event dimulai tanggal 15-27 Oktober 2021 berupa lomba-lomba kreatif dengan tema Cinta, Bangga dan Paham Rupiah. Lomba-lomba yang akan diadakan adalah Lomba Pembuatan Flyers, Lomba Artikel, dan Pemilihan Duta Rupiah Flobamorata. Selain itu, untuk memperluas jangkauan edukasi CBP Rupiah, Gebyar Rupiah NTT 2021 tetap akan berlangsung s.d 4 Desember 2021 melalui berbagai kegiatan post event.
Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah Pameran Museum BI Pameran dilakukan di Mall Lippo, Workshop Baking Class Ide Usaha Kue Nataru, ToT Cinta Bangga Paham Rupiah Perbankan dan Bendahara SKPD, dan Virtual Run, Tutup I Nyoman Ariawan Atmaja Deputi Direktur BI. *(NTT/Red)