Medan.Transtv45.com|Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menegaskan, pihaknya segera memberlakukan jam malam karena semakin meningkatnya angka tindak kejahatan begal di kota itu.
“Personel Polresta Medan akan diubah kerjanya, dan malam jadi siang untuk memberantas aksi begal tersebut,” kata Mardiaz saat menggelar apel pembentukan Anti Begal dan Premanisme di Medan, Senin.
Jika kerja maksimal polisi tidak berhasil, menurut dia, tak akan sungkan-sungkan memberlakukan jam malam di kota Medan.
Ia menyebutkan, tim anti begal dan preman sudah pernah dilaksanakan tahun lalu, dan kejahatan begal di kota Medan menurun drastis.
Namun sekarang ini, secara kualitas aksi begal secara sadis tersebut engalami peningkatan.
Bahkan, jelasnya, pelakunya nekat dan berani beraksi di tengah kota.
Mardiaz menjelaskan, sebanyak 202 personel gabungan Polresta Medan dibantu Brimob akan dikerahkan dalam Tim Anti Begal.Dan disebar di seluruh wilayah hukum Polresta Medan.
Tim Begal ini harus ada gaungnya, dan merupakan tindakan preventif, disamping itu Unit Reskrim di Polsek-polsek, serta Sat Reskrim juga harus tetap melakukan pengungkapan terhadap kasus- kasus sebelumnya.
“Kita fokus terhadap begal, dan jangan sampai terjadi lagi warga yang meninggal dunia,” kata mantan Kapolres Mandailing Natal (Madina).
Ketika ditanyakan mengenai rencana membatasi ruang gerak pelaku begal di Kota Medan, Mardiaz mengatakan, sebanyak 28 Pos Lantas nantinya akan diisi tiap malam oleh personel kepolisian yang totalnya sebanyak 202 anggota.
Setiap pengendara yang melintas akan diperiksa secara ketat.
Kemudian, pengemudi mobil akan dibuka kacanya,dan petugas tahu siapa saja masyarakat yang beraktivitas di malam hari.Hal ini dilakukan agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat terhadap aksi perampokan.
Mardiaz berharap petugas kepolisian yang melakukan patroli tidak melakukan penyimpangan.
“Jangan sampai terjadi penyimpangan, ocehan, cemohan warga, dan melakukan pungli, serta kekerasan,” ucapnya.
Kapolresta mengatakan, untuk memberantas aksi pelaku begal tersebut, sangat diperlukan informasi dari masyarakat.
Korban tewas berlumuran darah setelah ditikam dari arah belakang dalam posisi masih menggunakan helm.
Peristiwa tersebut, sangat meresahkan masyarakat, dan takut bila beraktivitas di 44malam hari, serta membuktikan kota Medan rawan begal dan premanisme
Dedek