Batang hari. Transtv45.com| Menunjukan konsistennya sebagai umat Muslim dalam membangun mental dan spritual anak muda melalui seni, Sebahagian pemuda desa Tebing Tinggi, gencar lakukan latihan kompangan.
” Maka pada hari ini, Jum’at (17/12/2021) Sekira Pukul : 09.00 wib bertempat diaula kantor Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Maro sebo ulu, Kabupaten Batang hari, provinsi Jambi. Mengadakan pelatihan Kompangan yang diikuti, 7 Orang peserta. dengan masa pelatihan 3. (Tiga) hari. Acara dihari oleh : bpk Budimansyah SE Camat maro sebo ulu, Bustami Kepala Desa Tebing Tinggi, Masyhuri sekretaris BPD.dan segenap perangkat Desa Tebing tinggi.
Dalam penyampaian kata sambutan oleh bapak Budimasyah.SE camat maro sebo ulu dalam sambutannya mengatakan ” Kalau kita mempunyai Keahlian, Keahlian kita miliki tidak akan hilang.dan kalau kepintaran bisa hilang apabila fisik kita tidak kuat lagi.” Ungkapnya”
” Ketukan kompangan yang diiringi lantunan puja Puji atas junjungan Nabi SAW selalu bergema. Seiring waktu berjalan, alat tradisional khas Dengan lagunya tersebut sudah sulit ditemui Untuk digandrungi oleh anak muda saat ini. hal itulah dengan adanya pelatihan Kompangan ini, semoga tradisi yang terdahulu tidak akan Sirna bagi kaula muda untuk kembali Menggemari memainkan alat musik tradisional Tersebut.
“Alhamdulillah group kompangan ini kita beri nama ‘Group Kompangan ” Setia Kawan ” oleh M. Yusup yang mengetuai Group kakompangan saat dikomfirmasi disela-sela latihannya.
Diakuinya, seiringnya perkembangan zaman. musik tradisional tersebut kini secara pelan-pelan mulai terkikis dengan gaya hidup dan sikap acuh terhadap seni dan budaya yang dilandasi islami tersebut.apalagi diera zaman yang saat ini, sudah maju dengan tekhnologi yang serba canggih sehingga kebudayaan yang turun temurun kita khawatir nanti akan sirna.
Selain itu hal positif adalah kembali kita mengenal musik dengan nyanyian sholawat atas junjungan kita, dan salah satu untuk membentuk mental dan spritual pemuda saat ini,” jelasnya.”
Menurutnya, banyak hal positif didapat melalui seni kompangan itu, setidaknya kembali mempererat tali silaturahmi antar sesama warga dalam bingkai kebersamaan.
(Masyhuri)