Foto : Josua Aurora Manulang, pengerajin Rotan.
DAIRI – Transtv45.com |
Ketika sejumlah orang susah mencari kerja, Josua Arora Manulang (42) malah sulit mencari pekerja.
Apalagi usahanya saat ini mulai banyak pesanan.
Akibatnya permintaan tak bisa terlayani maksimal, padahal bahan baku dikatakan melimpah.
“Kalau disini tidak usah pakai ijazah tinggi-tinggi, gak punya skill juga tidak papa, bisa diajarin. Tapi susah cari tenaga kerja,” kata Josua kepada Trans tv 45 com. (30/1/2022).
Sejak tahun 2018 lalu ayah empat anak itu mulai merintis bisnis kerajinan berbahan rotan di kampungnya di Desa Lae Markelang Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara.
Awalnya Ia hanya bekerja sendiri membuat keranjang kopi berbahan rotan.
Seiring waktu, usaha terus berkembang dan mulai menerima pesanan berbagai produk seperti keranjang along-along, keranjang baju, pemikul sawit, penghampar batu dan pot bunga.
Sayangnya disaat pesanan banyak ia kewalahan mencari pekerja khusunya penganyam rotan, dan ini sudah di rasakan dua tahun terakhir.
“Kayak sekarang ini lah cuma 4 orang pekerja, padahal jujur saya butuh 10 orang pekerja sekarang ini bg,” sebut Josua.
Dia mengaku pesanan keranjang tidak hanya dari Kabupaten Dairi, tapi juga dari berbagai daerah seperti Langkat, Binjai dan Medan.
Pesanan bisanya tergantung musim.
Seperti saat musim durian, biasanya 1000 keranjang along-along habis.
“Kalau keranjang kopi bisa mencapai 3000 buah, keranjang kain bisa 500 sampai 1000 buah pertahun. Kalau musim proyek permintaan plongki atau keranjang hampar itu bisa sampe 5000 biji,” ujar Josua.
Jika pekerja banyak, Josua mengaku bisa membuat produk lainnya seperti meja dan kursi dengan kwalitas terjamin.
Miyan Pasaribu (32), penganyam rotan yang sudah setahun bekerja mengaku tak sulit untuk menganyam.
Hanya perlu kesabaran agar semakin terampil.
Dari upah hasil anyaman, Miyan mengaku bisa berpenghasilan 70 ribu hingga 150 ribu perhari.
“Kalau keranjang kopi bisa buat 3 sampai 5 satu hari. Kerja jam 8 sampai jam 5 sore lah.” Kata Miyan.
Jasa Miyan dibayar sesuai jumlah produk yang di selesaikan.
“Kalau keranjang kopi di bayar 25 ribu per buah, lain lagi kalo keranjang along-along lebih tinggi,” sebut Miyan.
Saat ini Josua berharap ada warga khusunya generasi muda yang mau bekerja sebagai penganyam rotan di tempat usahanya itu agar bisnisnya bisa terus berkembang.
Jadi bagi anda yang masih menganggur dan sedang mencari pekerjaan, coba datang ke Usaha Dagang Mitra Jaya Rotan di Dusun Lambereng Dua, Desa Lae Markelang Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi.
Mungkin bisa menjadi solusi.
(Henry angkat)