PPNI Gelar Musda Ke-III

Breaking News248 Dilihat

Bengkayang. Transtv45.com| Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau PPNI menggelar Musyawarah Daerah Ke III Sabtu (19/3/2022) bertempat di aula I Lantai V Kantor Bupati Bengkayang

Musda Ke III PPNI kali ini dengan tema ” Bersama Perawat Bengkayang Sehat, Maju dan Mantap”

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis didampingi Ketua TP PKK Ny.Anita Darwis, Ketua DPD PPNI Kabupaten Bengkayang Lius,A.Md Kep, Sekretaris DPW PPNI Kalbar Juliansyah, S.Kep,Ners, Ketua Panitia Musda PPNI Ke III Noverita Ismayati, S.Kep, M.Kep menghadiri dan membuka secara resmi Musda PPNI Ke-III.

Adapun peserta Musda diikuti oleh 20 Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) PPNI se kabupaten Bengkayang.

DPK PPNI tersebut meliputi, DPK RSUD Bumi Sebalo, DPK Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana , DPK RSUB Bethesda Serukam, DPK Sungai Raya Kepulauan, DPK Sungai Raya, DPK Capkala, DPK Monterado, DPK Samalantan, DPK Lembah Bawang, DPK Sungai Betung , DPK, Bengkayang, DPK Teriak, DPK Lumar, DPK Suti Semarang, DPK Ledo, DPK Tujuh Belas, DPK Sanggau Ledo, DPK Seluas, DPK Jagoi Babang dan DPK Siding.

Ketua Panitia Musda PPNI Ke III Noverita Irmayati, S.Kep, M.Kep, Ns.Sp.Kep, MB dalam sambutannya menyampaikan,”Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis sesuai dengan Perpres RI Nomor 72 tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional.

PPNI adalah organisasi profesi perawat merupakan wadah yang menghimpun para perawat mengayomi membantu permasalahan anggota dan senantiasa berkontribusi dalam peningkatan etika dan profesionalisme perawat.

Saat ini kepengurusan DPD PPNI Kabupaten Bengkayang yang merupakan hasil musyawarah Kabupaten ke-2 pada tanggal 12 September 2019 dan seharusnya sudah mengakhiri masa kepengurusan pada tahun 2019 lalu namun karena terbentur kasus pandemi Covid19 maka kegiatan Musda harus tertunda selama 2 tahun.

Selama dua tahun ini kepengurusan DPD PPNI Kabupaten Bengkayang dilanjutkan dengan pengurus antar waktu yang ditetapkan melalui SK DPW PPNI Provinsi Kalimantan Barat dengan nomor SK 107/dpw ppni/12/2019 pada tanggal 4 Desember 2019, kemudian menindaklanjuti hasil Munas 10 PPNI di Bali pada tanggal 20-22 Oktober 2021 maka PPNI Kabupaten Bengkayang akan meneruskan dengan melaksanakan Musda Ke-III Kabupaten Bengkayang.

Tujuan kegiatan Musda yaitu melaksanakan hak organisasi Kabupaten Bengkayang dalam memilih pengurus DPD PPNI Kabupaten Bengkayang periode 2022-2027 menelaah pertanggungjawaban DPD PPNI Kabupaten Bengkayang periode 2014-2019 program kerja DPD PPNI Kabupaten Bengkayang periode 2022-2027 sebagai penjabaran garis-garis besar program kerja hasil Munas.

Adapun pelaksanaan Musda ketiga pada hari ini Sabtu,19 Maret 2022 bertempat di aula lantai 5 Kantor Bupati Satu Atap Bengkayang pada pukul 07.00 sampai dengan selesai dengan melibatkan 20 dewan pengurus komisariat PPNI di Kabupaten Bengkayang dimana masing-masing DPK mengirimkan 3 orang perwakilan untuk mengikuti Musda.

Adapun tema Musda Ke-III adalah bersama perawat Bengkayang Sehat, Maju dan Mantap, kemudian tentunya pelaksanaan kegiatan inipun sudah mendapatkan izin dari Satgas covid 19 Kabupaten Bengkayang dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selanjutnya perlu saya sampaikan bahwa anggaran dari pelaksanaan kegiatan diperoleh dari sumbangsih dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang 20 DPK dan donatur.

Atas terlaksananya acara Musda ini, kami dari panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh donatur komisariat dan pemerintah daerah atas dukungannya dalam pelaksanaan Musda semoga acara dapat berjalan lancar hingga akhir kegiatan.,” Ucap Noverita.

Ketua DPD PPNI Kabupaten Bengkayang Lius menyampaikan,” Musyawarah daerah persatuan perawat nasional Indonesia kali ini dihadiri oleh DPW PPNI Provinsi Kalbar, perwakilan DPD Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas dan kota Singkawang dan ini merupakan gawenya sing bebas selalu menghadiri karena tidak lepas dari singbebas atau Singkawang, Bengkayang dan Sambas.

Tiga DPD PPNI Bengkayang-Singkawang-Sambas selalu berkomunikasi dalam hal pengembangan diri dalam dunia keperawatan.

Tak lupa, karena masih dalam suasana duka atas berpulangnya Bupati Bengkayang Pertama Drs Jakobus Luna orang tua dari Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis ijinkan saya untuk mengucapkan dan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya orang tua tercinta kita dan beliau banyak berkecimpung mengurus masalah SDM perawat pada waktu beliau menjabat dan saya sendiri sebagai pelaku untuk memperjuangkan hal itu salah satunya khusus program HWS,” kenangnya.

Dan patut kita naikkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha esa kalau kita bisa hadir hari ini bisa bebas dari Covid19, kalau kita cermati Kabupaten Bengkayang beberapa hari yang lalu masuk zona orange tapi dalamnya sudah menurun dan puji tuhan Ini semua karena perjuangan dari teman-teman tenaga kesehatan yang ada di lini terdepan untuk mengatasi semua ini dan di bulan maret ini juga PPNI atau perawat di seluruh Indonesia merayakan hari jadinya yang ke 48 seperti yang disampaikan oleh ketua panitia tadi bahwa PPNI secara syah berdiri pada tanggal 17 Maret 1974 bukan berarti perawat sebelum itu tidak ada perawat semenjak zaman perjuangan sudah ada cuma organisasi yang memayungi perawat baru berdiri pada tahun 1974 yang hari ini atau dua hari yang lalu kita rayakan sebagai hari jadinya PPNI.

Kita juga pada kesempatan ini menyampaikan Dirgahayu PPNI yang ke 48 dengan mengusung tema “Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa slSehat Bebas covid19 makanya 2022 ini kita harus bebas dari covid 19.

Nah, jika berbicara perawat tidak asing lagi di telinga masyarakat yang ditugaskan di berbagai lini pelayanan khususnya bidang kesehatan atau perawat yang bernaung di bawah wadah organisasi profesi PPNI yang merupakan organisasi terbesar kedua setelah organisasi PGRI anggotanya di Kabupaten Bengkayang hampir mencapai 1.000 orang itu yang terdaftar belum lagi yang tidak terdaftar yang tidak bekerja dan sebagainya yang terdaftar yang aktif sebagai ASN maupun yang non ASN yang non ASN bisa bekerja di sektor swasta di rumah sakit swasta dan sebagainya dan anggota yang terdaftar kita serta diterima sebagai anggota PPNI dan harus melalui proses panjang mereka harus memenuhi salah satu STR untuk memperoleh STR mereka harus menjadi anggota PPNI baru mereka bisa kita terima sebagai anggota yang sah dan mereka mendaftar atau perawat dalam wadah PPNI.

Ketua DPW PPNI Kalbar Juliansyah, S.Kep,Ners  menyampaikan permohonan maaf dari bapak ketua DPW PPNI Kalimantan Barat Pak Haryanto yang sedianya hari ini beliau akan hadir untuk menghadiri kegiatan Musda DPD PPNI Kabupaten Bengkayang dikarenakan ada kegiatan lain beliau berhalangan hadir dan mewakilkan kepada saya selaku sekretaris DPW untuk menghadiri kegiatan Musda DPD PPNI Kabupaten Bengkayang.

Salam hormat dari beliau untuk bapak ibu sejawat perawat dari DPD PPNI Kabupaten Bengkayang beliau menyampaikan salam untuk teman-teman semuanya bapak ibu hadirin yang saya hormati pertama-tama kita sepatutnya senantiasa mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang maha esa Yang mana hari ini kita diberikan kesehatan sehingga kita bisa hadir dalam rangka musyawarah daerah ketiga DPD PPNI Kabupaten Bengkayang ini dalam kondisi seperti ini nikmat sehat sesuatu yang patut kita syukuri sehingga kita bisa menjalankan kegiatan-kegiatan yang kita rencanakan dan kita juga berdoa semoga kondisi pandemi segera berakhir dan kita bisa melaksanakan kegiatan dalam kondisi normal.

Musyawarah daerah ke-3 PPNI Kabupaten Bengkayang merupakan amanat dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPNI dimana kegiatan ini dilaksanakan untuk memilih Ketua dan pengurus DPD Kabupaten Bengkayang untuk yang terpilih nanti adalah akan melaksanakan program dan kegiatan DPD PPNI Kabupaten Bengkayang untuk periode 2022-2027.

Juliansyah mengakui Musda PPNI Ke-III sempat tertunda karena memang kondisi pandemi selama 2 tahun dan setelah Musyawarah Nasional ke-10 di Bali bisa dilaksanakan maka untuk di tingkat Wilayah tingkat daerah baru bisa terlaksana di tahun 2021 dan 2002.

Kami DPW PPNI Kalimantan Barat berharap para peserta musyawarah daerah ketiga DPD PPNI Kabupaten Bengkayang dapat melaksanakan musyawarah daerah dengan sebaik-baiknya,” Ucap Juliansyah.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis membuka secara resmi Musda Ke III DPD PPNI,

“Atas nama pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Musda ke-3 PPNI Kabupaten Bengkayang yang pada dasarnya pelaksanaan Musda tersebut merupakan tindak lanjut dari perwujudan AD/ART PPNI Kabupaten Bengkayang ini bertujuan untuk konsolidasi seluruh perawat se Kabupaten Bengkayang guna membangun dan mengoptimalkan fungsi PPNI sebagai wadah bagi seluruh perawat di Kabupaten Bengkayang.

Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu prioritas di Kabupaten Bengkayang sebab kesehatan termasuk bagian dari indikator dalam menentukan indeks pembangunan manusia atau IPM karena itu saya selaku bupati meminta kepada para perawat dan jajaran kesehatan pada umumnya agar benar-benar melaksanakan tugas secara lebih profesional serta tetap mematuhi sumpah janji dan etika profesi.

Selaku Pemerintah saya juga terus mendorong perawat dapat terus-menerus meningkatkan mutu pelayanan sehingga perawat diharapkan dapat melakukan kewajibannya sesuai standar profesi, standar pelayanan keperawatan dan standar operasional prosedur (SOP) itulah poin yang ingin saya tekankan kepada saudara-saudari sehingga berarti pula saudara-saudari sekalian telah melakukan tanggung jawab hukum dalam melakukan praktik keperawatan.

Sebab, Kata Darwis dari data yang ada perawat memiliki jumlah populasi terbanyak di antara profesi kesehatan yang lain dibanding dengan bidan, dokter, kesehatan lingkungan, gizi, analis, farmasi serta profesi kesehatan yang lainnya.

Saat ini berdasarkan data sistem keanggotaan PPNI bahwa jumlah perawat adalah 878 orang baik yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja, adapun perawat yang bekerja tersebar di berbagai instansi baik milik pemerintah maupun swasta seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas pembantu, klinik dan praktik Mandiri dengan melihat jumlah populasi perawat yang begitu besar dibanding profesi kesehatan lain di Bengkayang maka saya berharap pada perawat beserta pemerintah daerah akan dapat memberikan pengaruh terhadap pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan.

Adapun pembangunan bidang kesehatan di kabupaten Bengkayang yang terkait langsung dengan masalah kesehatan adalah antaranya perbaikan gizi, penurunan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, penanganan masalah narkoba, penanganan tuberkolosis,perawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan pengobatan dasar serta pelayanan terhadap penyakit menular lainnya,” tutup Darwis.

Sumber: Kur/SK

(Suparman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *