Tim kemenko maritim dan investasi RI survei Titik koordinat area baru penempatan Kapal Perikanan yang mati di Pelabuhan Benoa

Berita191 Dilihat

Bali. Transtv45.com|Survei Bersama terhadap titik koordinat sebagai area baru ebagai tempat untuk kapal-kapal perikanan yang saat ini masih ada di area Pelabuhan Benoa sisi selatan, dilakukan pada hari kamis tanggal 24 Maret 2022 pukul 09.00 WITA s.d selesai, kegiatan survey pada lokasi baru di muara ini sudah ditetapkan koordinatnya oleh Regulator KSOP Kelas II Benoa yang akan dikhususkan dan diperuntukan bagi kapal-kapal perikanan yang sudah lama tidak beroperasi atau yang kondisi nya kapal sudah mati. Survey ini dilakukan bersama-sama oleh Team Kementerian Koordinator Maritime dan Investasi RI yang diwakili Sekretaris Deputy Bidang Koordinasi Insfrastruktur dan Transportasi Bapak Lukijanto, Kepala KSOP Kelas II Benoa Capt Thomas Chandra, Kepala Distrik Navigasi Kelas II Benoa Pak Azhar Karim SH, S.PD, MM, Kepala Pelabuhan Perikananan Nusantara Pengambengan, Kepala Pangkalan PSDKP Benoa, CEO PT.Pelindo Sub Regional Bali Nusra di wakili Capt Agus Dwi Wahyono beserta team yang turut mensupport dan mendampingi team Kemenko Marves dengan menyiapkan 2 speed boat milik PT. Pelindo Marine service yaitu MP. RIB 351 dan Speed boat White Shark yang sudah distandby kan di dermaga timur pelabuhan benoa.

Dengan adanya Area lokasi baru yang sudah ditetapkan koordinatnya itu dimaksudkan bagi kapal-kapal perikananan yang sudah lama mati atau tidak beroperasi itu bisa direlokasi atau dipindahkan dari posisi nya yang sekarang ke area yang baru yang sudah ditetapkan oleh KSOP Kelas II Benoa, sehingga proyek BMTH (Bali Maritime Tourism Hub) bisa berjalan dengan baik dan lancar, pungkas Pak Lukijanto kepada perwakilan team PSDKP (Pengawasan sumber Daya Kelautan & Perikanan).

Area berlabuh kapal-kapal perikanan yang baru itu sudah ditetapkan oleh KSOP dan jumlah kapal-kapal perikanan yang sudah mati sekitar ada 75 kapal yang akan dipindah atau direlokasi, dan bouy balon pelampung yang difungsikan sebagai tanda posisi titik koordinat kalau bisa dikasih label atau tanda sehingga kapal-kapal nelayan atau yang lainnya bisa tahu bahwa bouy balon itu milik negara dan juga agar tidak hilang, ungkap pak Muh Mustajib Kasie KSOP Benoa kepada perwakilan team disnav yang sama-sama ikut dalam survey lokasi baru. Dan untuk posisi koordinatnya sudah ditandai atau dikasih bouy pengenal dalam bentuk bouy balon warna orange yang dipasang oleh team Disnav Kelas II Benoa, yang jumlahnya ada 4 titik koordinat, ungkap pak Ketut Aries kepala Operasi kantor Disnav.

(Tut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *