Majene – Transtv45.Com|| Pemerintah Desa (Pemdes) Adolang Dhua kecamatan Pamboang Kabupaten Majene
akan mengembangkan loka pere (pisang) menjadi komudi andalan dalam sektor Ekonomi.
Loka pere (pisang) yang saat ini sudah mulai di lirik pihak pemerintah Provins Sulawesi Barat melalui Dinas pertanian,bahkan sudah menerbitkan buku tentang jenis pisan loka pere yang banyak mengandung nutrisi.hal ini di katakan kepala Desa Adolang Dhua kepada Transtv45.Com melalui via telpon selasa 24/4/22.
“Burhanuddin S.Pd, kepala Desa Adolan Dhua mengatakan, baru – baru ini sala satu Warga Negara Asing yang berkebangsaan Amerika Terry Barnes Vie Vyanti,yang sudah lama tinggal di Indonesia sangat tertarik setelah membaca di media.
sengaja mengunjungi lokasi pengembangan tanaman pisang, dengan tujuan ingin melihat langsung tanaman Loka Pere.dia penasaran setelah membaca dimedia dan bahkan tertarik untuk mengembangkan dalam bentuk olahan seperti kerupuk, bahan kue dan lain sebagainya.”Jelas Burhan.
” Menurut dia, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Desa Adolang Dhua untuk lebih giat lagi mengembangkan loka pere, mungkin selama ini kita terkendala dalam pemasaran Karena orang luar Desa belum memgetahui isi kandungan loka pere (pisang). Dia optimis dengan kehadiran orang Bule (WNA) siap untuk mengembangkan dan mempromosikan keluar daerah, bahkan sampai kenegaranya, insya Allah pemasarannya akan mudah dan bahkan nilai jualnya akan bagus.” Ujar Kades.
Selain itu, dia penasaran makanya dia datang melihat langsung buah, pohon dan daunnya, seberapa besar jumlah pengembangannya atau jumlah pohon yang ditanam oleh masyarakat desa Adolang Dhua, untuk mempromosikan sampai kenegaranya,dalam bentuk kerupuk, bahan kue, roti dll. Dia akan kembali pada tanggal 9 mei dan akan tinggal selama 3 bulan untuk mengolah loka pere tersebut, kalau cocok dia akan bangun kerja sama dengan Pemdes.
Dia berharap, selaku pemerintah, desa dengan kedatangan bule yang meninjau secara lansun, dapat memotivasi para petani untuk lebih giat lagi menanam loka pere, Karena selama ini yang jadi kendala memang pemasarannya, juga cara pengelolaan dalam bentuk yang lain.”Harapnya dia.
( Whd)