Dairi/Transtv45.Com
Walau petani di Kabupaten Dairi masih banyak hidup dalam kemiskinan, tapi anak-anak mereka untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi demi menggapai cita-citanya tidak boleh kalah. Hal itu disampaikan Benpa Hisar Nababan, mantan Ketua DPC PDIP Dairi, usai peletakan batu pertama pembangunan Sopo Pendidikan Petani, di tanah yang dihibahkan yang berlokasi di Perumahan/Kaplingan New Normal, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Selasa (24/5/2022) siang.
Disebutkannya, anak-anak petani boleh hidup miskin, tapi tak kalah untuk sekolah lebih lanjut. Dengan sekolah yang lebih tinggi sampai ke luar negeri, anak-anak petani diharapkan nantinya bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan pertanian di Dairi dan meningkatkan perekonomian petani khususnya orang tua mereka.
“Jadi saya berharap anak-anak petani bisa kuliah sampai ke luar negeri, sehingga bisa menjawab tantangan pertanian di Indonesia saat ini,” ucap Benpa.
Dengan dibangunnya Sopo Pendidikan Petani, mantan Wakil Ketua DPRD Dairi dua periode ini menuturkan, para petani di Kecamatan Sitinjo bisa belajar lebih banyak tentang pertanian.
“Mereka juga bisa berinteraksi dan bermusyawarah tentang pertanian dengan petani lainnya di sopo ini,” pungkasnya
Mengutip kata dari buku karangan Pdt SAE Nababan “Selagi Masih Siang”, Benpa mengajak semua harus menghargai waktu dengan tepat waktu untuk mencapai cita-cita dan impian.
Peletakan batu pembangunan Sopo Pendidikan Petani, kata Benpa, juga untuk memperingati 20 tahun berdirinya HITADA (Himpunan Tani Dairi).
Sementara itu, Dian Sitanggang anak seorang petani yang telah selesai menamatkan pendidikan dari Universitas HKBP Nomensen Medan jurusan bahasa Inggris mengungkapkan, HITADA sangat memberi aura positif terhadap pertanian dan dunia pendidikan di Dairi.
“Orang tua saya telah bergabung dengan HITADA sekitar 10 tahun lamanya,” ucap Dian.
Menurutnya, atas perhatian ekstra dari Bupati Dairi, saat ini keadaan pertanian di Dairi sudah baik. Ketika keadaan pertanian di Dairi baik, maka keadaan pendidikannya juga baik.
Sehingga harus adanya keseimbangan antara pertanian dan pendidikan, karena kenyataannya dominan mata pencaharian masyarakat Dairi adalah bertani.
“Pendidikan sangat perlu, karena itu adalah jembatan untuk menggapai mimpi putra-putra Dairi,” ujarnya.
Kunci dari keberhasilan adalah disiplin. “Namun, ada hal yang lebih penting bahwasanya, keberhasilan itu bukan karena kuat kita melainkan karena kemurahan Tuhan,” ucapnya.
Dian mengaku dirinya pernah mengikuti pertukaran mahasiswa keluar negeri, tepatnya pada tahun 2017-2018. Awalnya dia merasa itu hanya sebuah angan-angan atau mimpi yang tidak mungkin dicapai. Tapi karena terus berusaha dan tetap berdoa, tidak lupa dengan dukungan orang tua, mimpi itu dapat terkabul.
“Sekarang saya mempunyai mimpi besar, dimana saya ingin melanjutkan sekolah keluar negeri, seperti Jerman, Amerika, Singapura dan masih banyak lagi. Mewakili anak petani, saya mohon doa kiranya mimpi saya dapat terwujud,” imbuhnya.
Tak lupa Dian menyampaikan selamat ulang tahun yang ke 20 untuk HITADA.
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu yang hadir dan melakukan peletakan batu pertama Sopo Pendidikan Petani menyampaikan rasa haru atas inisiasi pembangunan fasilitas atau ruang belajar khususnya bagi petani ini.
“Saya senang bertemu di sini, kita bertemu untuk masa depan, Oppui Ephorus sudah memulai, kita di sini pun sudah melakukan, Saya meminta kepada kita yang lain untuk saling mendukung satu sama lain terlebih soal pertanian,” kata Eddy Berutu.
Inisiasi seperti Sopo Pendidikan Petani ini penting bagi semua, untuk kembali membudayakan bertani terutama bagi kaum muda.
“Saya bangga pada apa yang dilakukan oleh HITADA, kontribusi pada anak-anak petani berprestasi ini sangatlah diperlukan. Kita berdoa aspirasi dan niat baik kita ini akan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Camat Sitinjo Simon Tony Malau, Kades Sitinjo II Roni Bako, Pendeta Eko Sahputra Nainggolan dari GMII, para tokoh masyarakat, para donatur dan undangan lainnya.
(Hendri Angkat)