Terkikisnya Hutan Pantai Desa Sungai Sayang Menjadi Kehawatiran Warga, Siapa Yang Bertanggung Jawab..?

Breaking News451 Dilihat

Tanjung Jabung Timur, TransTV45.com ||Terkikisnya Hutan penyangga di wilayah pesisir Pantai desa Sungai sayang kecamatan Sadu kabupaten Tanjung Jabung Timur yang di duga di lakukan oleh salah satu perusahaan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit, membuat Warga setempat sangat kwatir akan terjadinya banjir laut, ketinggian Air pasang di sertai gelombang besar, yang mana biasanya sering terjadi dibulan Nuvember sampai dibulan Februari. Tentunya hal tersebut menjadi ancaman berat bagi masyarakat sekitar yang tinggal diatas seratus meter dari pasang tertinggi. Berkurangnya Hutan penyangga menjadi penyebab utama Warga khawatir akan terjadinya banjir Air pasang laut di sertai gelombang besar meluap di pemukiman.

” Salah seorang warga mengatakan kepada awak media ini beberapa waktu yang lalu, berkurangnya hutan di pesisir pantai karna alih fungsi menjadi kekewatirannya, akan terjadinya banjir Air laut serta gelombang besar, yang biasanya sering terjadi di akhir tahun dan awal tahun, khusus nya di wilayah Tanjung Jabung dan sekitarnya.
“Berkurangnya Hutan pantai tu Bang akibat alih fungsi, itulah yang buat kami khawatir Bang, apa lagi kayu kayu kayu nya tinggal dikit nian tu, apa lagi yang nak menghalangi ombak besak nanti, Abang tengok lah banyak kayu tumbang di pantai tu. Apalagi kalau musim angin Utara sikitar bulan sebelas Samapi bulan dua, kadang ombak sama Air pasang tu telewat besak, apalagi kami yang tinggal di sekitar ujung Jabung ni Bang. ” Ungkap warga Desa Sungai sayang.

Potensinya gelombang besar menjadi kekewatiran Warga setempat, apa lagi di tambah adanya pembabatan Hutan penyangga yang ada di wilayah pesisir pantai desa tersebut.
Mengingat hal tersebut menjadi ancaman Masyarakat setempat. Awak media ini mengkonfirmasi ke Kadis lingkungan hidup kabupaten Tanjung Jabung Timur, melalui pesan WhatsApp Senin 29 Agustus 2022 tanggapannya terkait kerusakan Hutan pesisir Pantai desa Sungai sayang yang beralih fungsi jadi lahan perkebunan kelapa sawit, namun sampai berita ini terbit Kadis lingkungan hidup belum memberikan tanggapan ataupun jawaban kepada awak media ini.||Salaming

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *