Kota Pekalongan, TransTV45.com || Kendati sejumlah partai politik sudah menentukan calon presiden yang bakal diusung pada Pemilu 2024, PPP (Partai Persatuan Pembangunan) menyatakan masih menunggu saran atau masukan dari para ulama.
Demikian antara lain diungkapkan Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PPP Jawa Tengah, Masrukhan Syamsuri, disela-sela pertemuan AMK (Angkatan Muda Ka’bah) Kota Pekalongan, Minggu (19/3).
Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Aula Kelurahan Pring Rejo, Kecamatan Pekalongan Barat, dan dihadiri oleh ratusan anggota AMK dan simpatisan PPP Kota Pekalongan.
Masrukhan menyebutkan, sampai saat ini PPP belum secara resmi menyatakan siapa bakal calon presiden yang hendak diusung oleh partai politik berlambang Ka’bah tersebut.
“Pak Ganjar Pranowo, Pak Anies Baswedan, Bu Khofifah Indar Parawansa, Pak Ridwan Kamil, memang sudah bersilaturahmi dengan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PPP”, ujarnya.
Namun demikian, ia tegaskan kembali, DPP PPP belum memutuskan siapa sosok yang akan didukung pada Pemilu 2024.
“Pernah pula Pak Sandiaga Uno dan Pak Eric Tohir hadir dalam sebuah acara yang diadakan oleh PPP di Semarang baru-baru ini. Kedua nama itu, ada yang mengatakan bakal jadi calon presiden, ada juga yang bilang calon wakil presiden”, lanjutnya.
Sejumlah DPW PPP, kata Masrukhan, sebenarnya telah menyampaikan usulan terkait figur-figur yang dikehendaki.
“NAD (Nangroe Aceh Darussalam) dan DKI Jakarta menginginkan Pak Anies. Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Timur ke Pak Ganjar. Gorontalo ingin Pak Sandiaga”, terangnya.
Apapun suara yang masuk ke DPP, kata Masrukhan, yang paling penting PPP selalu terbuka dan siap membuka pintu bagi para tokoh nasional tersebut.
“Mereka adalah putra-putri terbaik bangsa. Kami selalu siap jika diajak memberikan sumbangan pemikiran demi masa depan bangsa ini”, tegasnya.
Lebih lanjut Masrukhan menjelaskan, PPP baru akan secara resmi menyampaikan calon presiden yang bakal diusung, melalui forum resmi berupa Rapimnas atau Rapat Pimpinan Nasional.
Melalui Rapimnas tersebut, DPP PPP akan mendengarkan dan mempertimbangkan masukan-masukan dari para ulama.
“Tentu saja, yang kami putuskan dalam Rapimnas itu tidak akan terlepas dari keputusan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)”, terangnya.
Meski hingga kini belum menyebut nama, syarat mutlak yang harus dimiliki oleh sosok yang didukung PPP, antara lain beragama Islam dan taat, sudah teruji kapasitas dan kualitas kepemimpinannya, serta memiliki visi, misi dan pemikiran yang jelas demi Indonesia yang lebih baik di masa depan.** Raharjo/Jun