Sambas, Kalbar – TransTV45.com || Pembuat dan Penyebar Narasi Meme Hoax terancam UU ITE, Polda Kalbar. Pada hari Senin tanggal 24/4/2023 sekitar pukul 23.00 wib bertempat di ruang Loby Polres Sambas telah berlangsung Pertemuan dan Klarifikasi Ustadz Hatoli S.Sy.M.H dan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sambas terkait dengan beredarnya postingan Meme menghina suku Dayak.
Hadir dalam acara tersebut antara lain adalah
Dirkrimum Polda Kalbar Kombes Pol Aman Guntoro, S.I.K, M.H, Kapolres Sambas AKBP Sugiyatmo, S.I.K, Ketua DAD Kab. Sambas dr. Bonefansius Bone (beserta pengurus DAD Kab. Sambas), Ustad Hatoli, S.Sy. MH, Sekretaris FKUB Kab. Sambas (Saedoni) dan dihadiri juga oleh Pejabat Utama Polres Sambas.
Polemik dan permasalahan berawal dari beredarnya postingan Media sosial yang mencatut nama Ustadz Hatoli , S. Sy. M.H asal Kabupaten Sambas tentang ibu Ida Dayak yg beredar di Grup Whatsap DAD Kalbar yang berisi tentang :
1. Buat Masyarakat muslim Khususnya itu pengobatan dayak pakai minyak babi dan bantuan iblis karena ilmu dayak ilmu iblis, pesulap merah kalau muslim jangan takut dengan orang kafir dayak kami punya kekuatan dan panglima dari sultan sambas.
2. Saya dari sambas kalimantan barat memastikan pengobatan ibu ida dayak memakai minyak Babi dan bantuan iblis dan roh keturunan dayak.
3. Minyak babi iblis kafir dayak.
Dihadapan peserta yang hadir Ustadz Hatoli, S.Sy, M.H menyampaikan “Atas nama Allah saya tidak pernah membuat postingan bahkan ceramah terkait pengobatan ibu ida dayak, dan saya akan melaporkan kepada pihak Polres Sambas terkait pencatutan nama dan foto diri saya dipostingan tersebut” Ungkap Ustadz Hatoli.
Pada pertemuan tersebut Dir Krimum Polda Kalbar secara umum menyampaikan ” Kepada masing-masing pihak agar tetap menjaga situasi kamtibmas serta turut memberikan himbauan terkait beredarnya postingan yang mencatut nama Ustad Hatoli, S.Sy, MH, Pihak Kepolisian akan mengusut tuntas permasalahan ini” jelas Kombes Aman Guntoro.
Senada dengan penjelasan diatas Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kab. Sambas dr. Bonefansius menyatakan “kami akan menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan tersebut, dan saya menghimbau kepada masyarakat untuk dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan permasalahan tersebut” ungkap dr. Bonefansius.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan video testimoni tentang klarifikasi oleh Ustadz Hatoli, S.Sy.M.H, Ketua DAD Kab.Sambas dr. Bonefansius, sekretaris Fkub (Saedoni) dan Kapolres Sambas AKBP Sugiyatmo, S.I.K
(Humas Polres Sambas).||Reporter:Suparman