Singkawang, Kalbar – TransTV45.com || klarifikasi dan diskusi atas kesalah fahaman dari pihak RSHB dan pihak pasien yang mana telah terjadi miskomunikasi saat pasien mau berobat di Rumah Sakit Harapan Bersama, pada hari rabu 03 Mei 2023 sekira pukul 02.00 dini hari, dan pihak keluarga meminta bantuan kepada pihak media untuk diskusi permasalahan pasien tersebut, kamis 04/05/2023 pukul 19.30 Wib di kantor RSHB.
Diskusi bersama dirut RSHB Direktur, Dr. Veridiana,Sp.,OG kepada pihak media, dan LSM Tindak, terkait pasien yang di bawa ke rumah sakit tersebut yang diduga di tolak, jadi pihak direktur RSHB Dr. Veridiana.,Sp.OG mengatakan pasien bukan di tolak tapi diedukasi agar sesuai alur bpjs, karena pasien tersebut menggunakan fasilitas BPJS. Pasien BPJS bisa dirawat di rumah sakit lewat 2 jalur, yang pertama, bila mendapatkan rujukan dari faskes primer, dan yang kedua, apabila dalam kondisi gawat darurat bisa langsung ke rumah sakit meskipun tanpa rujukan.
Pasien tersebut diatas, pada saat datang ke ugd RSUHB, pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Dr Musa yang sedang bertugas di ugd, tidak didapatkan tanda /gejala yang memenuhi kriteria gawat darurat BPJS, semua tanda vital dalam batas normal, kecuali suhu 38,5 C. ( sementara suhu yang masuk dalam kriteria gawat darurat bpjs adalah 40 C) juga.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik, tidak didapatkan nyeri kuat ataupun tanda tanda akut abdomen, sehingga pasien diedukasi untuk ke faskes primer dulu sesuai alur yang seharusnya. Karena hal ini sudah pernah didiskusikan dengan bpjs.
Apabila ada kasus seperti diatas, apa yang harus dilakukan, jawaban bpjs adalah pasien harus diarahkan sesuai alur yang seharusnya, kalau tidak gawat darurat berarti harus ke faskes primer karena ada faskes primer yang buka 24 jam.
Yang jadi pertanyaan dari pihak keluarga kenapa RSHB tidak menerima pasien tersebut dan rumah sakit lain bisa menerima nya dan bahkan di duga mengalami penyakit usus buntu, menurut salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut.
Jawab direktur RSHB Dr. Veridiana kalau untuk Rumah sakit lain saya tidak tahu, itu bukan ranah saya untuk mengomentari kebijakan di rs lain.
Saya selaku direktur RSHB Dr. Veridiana,Sp.OG meminta maaf yang sebesar-besar nya kepada pasien dan keluarga pasien atas kejadian ini, mungkin informasi yang diberikan petugas kami kurang jelas atau kurang lengkap, dan juga tidak memberikan alternatif solusi lain sehingga menimbulkan salah paham dan ketidak nyamanan.
Dari peristiwa ini, kami akan menjajaki kemungkinan kerjasama khusus dengan faskes primer yang buka 24 jam, agar pasien yang tidak bisa masuk dalam kriteria gawat darurat dan tidak membawa surat rujukan, bisa kami antar ke faskes primer tersebut sebagai bentuk pelayanan dan kepedulian kami terhadap masyarakat.ucap nya.||Reporter:Suparman(Tim)