Kontraktor Kampar “Menjerit” Terkait Pengadaan Barang Dan Jasa

Berita, Daerah432 Dilihat

Kampar Riau, TransTV45.com ||Focus Group Discussion (FGD) Kampar Bangkit yang di inisiasi oleh Abdul Malik Dt. Rajo Dubalai bersama beberapa orang awak media yang terdiri dari, Apriyaldi, Ikhsan Arif Suzaki, Sanusi, Benni Ihsan, Adliman Koto, Indra Nazarudin mengadakan diskusi Perdana dengan pokok pembahasan pokir anggota Dewan disalah satu cafe Bangkinang kota.Rabu,10/05/2023

Pembicara yang hadir Ketua GAPENSi Kampar Muhammad Iksan.SH beserta Wakil ketua M.zakir dan Sekjen Syamsu Azinar SE.

Sementara dari Anggota DPRD Kampar tidak dapat hadir karena ada kesibukan persiapan urusan pendaftaran caleg,ujarnya.

Ketua Gapensi Kampar Muhammad Iksan SE menjelaskan bahwa Saat ini Perusahaan/Kontraktor pengadaan barang dan jasa yang bernaung di Gapensi Sejumlah 125 Perusahaan dan lebih separoh dari perusahaan tersebut Mati atau tidak mengurus Serifikat Badan Usaha (SBU) disebabkan kontraktor tidak dapat pekerjaan atau proyek,terangnya.

Sebenarnya kegiatan proyek di Kampar memadai dan bisa menghidupi para kontraktor, Tapi ada oknum dari luar dan dalam kabupaten Kampar yang menopoli Sejumlah kegiatan proyek di kabupaten Kampar.

Selain diperparah oleh adanya oknum anggota DPRD Kampar yang main proyek menurut Iksan itu sudah menjadi rahasia umum dan menganggap Pokir itu sebagai “jatah bagi-bagi proyek” dengan mengatas namakan aspirasi dari masyarakat dan bisa dicek bahwa
hampir seluruh Pokir DPRD itu berupa proyek Penunjukan Langsung (PL) dengan besaran anggaran di bawah Rp. 200 juta agar bisa ditunjuk langsung,ujarnya.

Muhammad Iksan mencurigai bahwa saat ini ada dugaan  satu perusahaan mengerjakan lebih dari 5 paket kegiatan, Sementara satu perusahaan hanya dibolehkan untuk 5 paket Pekerjaan, dan juga ada dugaan bahwa perusahaan yang dipakai untuk mengerjakan  proyek tersebut sudah mati,terangnya.

Untuk itu Iksan mengharapkan political action Bupati Kampar untuk memperhatikan kondisi Kontraktor lokal/kampar saat ini
dan semestinya tender serta proyek fisik sebaiknya dikembalikan ke satu pintu.harapnya.**Adilmankoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *