Bernilai Ekonomi Tinggi, Pj. Wali Kota Batu Tanam Brokoli Organik di Desa Tulungrejo

Daerah143 Dilihat

Malang-TransTV45.com||Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, menanam komoditas Brokoli Organik yang merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan semangat perubahan di sektor pertanian hortikultura. Semangat perubahan ini perlu didukung, untuk lebih meningkatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggulan Kota Batu.

 

Hadir dalam kegiatan Tanam Brokoli anggota DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto dan Nurudin M. Mifta, dari BBPP Ketindan, Solihin, PT Petrokimia Gresik, Bambang Purwanto, Ketua Gapoktan, Sujito, dan Kepala Desa Tulungrejo Suliono serta anggota 28 Gapoktan se-Kota Batu.

 

Hal ini disampaikan dalam acara Penanaman Demo Plot Komoditas Brokoli di Batu Edu Park Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Sabtu (10/6/2023).

 

Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menuturkan, petani Batu harus tetap fokus pada 3 sektor unggulan, yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM sehingga akan berdampak langsung terhadap kesejahterahaan masyarakat.

 

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan semangat kita melakukan perubahan dalam sektor pertanian, khususnya hortikultura. Karena sektor pertanian adalah salah satu sektor unggulan kita. Jadi saya pikir kita harus fokus pada 3 sektor unggulan ini, yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM, sehingga akan berdampak langsung untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Aries.

 

Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai sangat yakin, potensi pemasaran tanaman Brokoli Organik sangat besar. Terutama untuk kebutuhan hotel dan restoran yang ada di Kota Batu masih sangat terbuka, dengan nilai jual yang tinggi.

 

Namun demikian, Aries mengingatkan untuk tetap konsisten membangun pertanian organik. Memang merubah kebiasaan ke pertanian organik tidak mudah, membutuhkan cara kerja tidak instan, waktu yang lebih lama namun berdampak jangka panjang.

 

“Merubah kebiasaan petani menjadi petani organik ini memang tidak mudah, diperlukan kesabaran, membutuhkan cara kerja yang tidak instan dan harus sabar,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, dengan bantuan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), yang selalu mendampingi petani sehingga petani dapat memahami yang pada akhirnya akan beralih pertanian organik.

 

Pj. Wali Kota Aries Agung Paewai menyampaikan ucapan terimakasih kepada P4S Alam Agro Indonesia, yang merupakan salah satu kelompok swadaya penggagas penanaman Brokoli Organik.

 

“Dalam memajukan sektor pertanian, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan sinergitas dan kolaborasi bersama lembaga swadaya, swasta dan juga instansi vertikal, agar petani lebih meningkatkan produktivitasnya dan hidup lebih sejahtera,” papar Aries.

 

Pj. Wali Kota Batu berkesempatan melakukan penanaman bibit Brokoli di demplot di lahan Batu Edu Park seluas 1.800 meter persegi, secara bertahap lahan itu akan ditanami sebanyak 7.500 bibit Brokoli varietas Ludy F1, Green Magic dan Lucky.

 

Brokoli di Batu Edu Park di tanam secara organik dengan perlakuan elistor bioksaka dan eco enzym. Dipilihnya brokoli untuk di tanam, karena memiliki nilai jual yang tinggi.

 

Sementara itu, Sulih Hari Setyawan Ketua P4S Agro Alam Indonesia menjelaskan, tanaman Brokoli di demplot yang dibuat kali ini untuk menjadi rekomendasi bagi Gapoktan atau petani dengan sistem organik.

 

“Karena salah satu tujuan lembaganya adalah melatih petani dalam meningkatkan kapasitasnya dalam pertanian. P4S sendiri telah memiliki sertifikasi kelas madya dan telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Gapoktan, BUMDes dan pihak lain untuk membantu petani mengaplikasikan metode baru,” jelas Sulih.

 

Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo Suliono sangat mengapresiasi dengan melatih petani dalam meningkatkan kapasitasnya dalam pertanian. Dalam memajukan sektor pertanian, karena tanah di Desa Tulungrejo sangat cocok untuk menanam sayuran yaitu struktur tanah yang subur.

 

“Dengan melatih petani dalam meningkatkan kapasitasnya dalam pertanian, berharap petani Kota Batu dengan bantuan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), bisa lebih mandiri dalam bertani,” tandasnya.

IPUL PROBO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *