Pemalang-TransTV45.com||Penyerahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 56 Universitas Islam K.H. Abdurahman Wahid (UIN Gusdur) Pekalongan angkatan tahun 2023 diselenggarakan di pendopo kecamatan Bantarbolang, Selasa (4/7/23).
Tampak hadir dalam acara tersebut Camat Bantarbolang Waluyo, S.STP., M.P, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. H. Muhlisin, M.Ag., Kapolsek Bantarbolang, anggota Danramil, perwakilan kepala desa se-kecamatan bantarbolang, perwakilan mahasiswa KKN UIN Gusdur dan tamu undangan lainnya.
Seusai acara Prof. Dr. Imam Kanafi, M.Ag. menyampaikan kegiatan pada hari ini merupakan Penyerahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 56 Universitas Islam K.H. Abdurahman Wahid (UIN Gusdur) Pekalongan angkatan tahun 2023 sejumlah 1528 mahasiswa yang ditujukan ke 97 desa di 9 kecamatan.
Menurut beliau kegiatan penyerahan (KKN) UIN Gusdur di instruksikan 2 tempat yaitu dikecmatan Bantarbolang dan kecamatan Ampilgading.
Pada kesempatan itu Imam Kanafi juga menjelaskan bahwa KKN merupakan kurikulum wajib, 4 SKS di kurikulum terakhir disemua jurusan dan fakultas wajib ain hukumnya.
KKN tahun ini menurut beliau mengambil tema memperkuat atau membangun potensi dan memberdayakan potensi desa untuk mencapai pendirian masyarakat.
Ia juga menjelaskan KKN artinya membersamai kehidupan masyarakat, sehingga mereka dibekali metode-metode pemberdayaan masyarakat, utamanya metode memberdayakan, memanfaatkan potensi-potensi yang ada dimasyarakat.
Dari kegiatan KKN UIN Gusdur angkatan 56 ini Prof. Dr. Imam Kanafi berharap “mahasiswa itu secara simultan bisa membersamai masyarakat bagaimana menyadari potensi-potensi yang ada di masyarakat itu bisa di olah untuk peningkatan ekonominya, pendidikannya, kemudian spiritualitas keagamaannya, sosial budayanya, sehingga masyarakat itu bisa lebih mandiri,” terangnya
“Mahasiswa wajib mengenali potensi-potensi dimasyarakat, kan
selama ini mahasiswa lebih banyak membaca diatas buku, sekarang selama 45 hari mahasiswa dihadapkan sesuai realitas oleh karna itu perlu kepekaan potensi-potensi mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kemudian nanti diberdayakan bersama-sama berkesenambungan dan setelah selesai masih tetap berlanjut,” pesannya.
Pada kesempatan itu Beliau menutup kalimatnya dengan mengatakan, Kampus itu butuh laboratorium sosial artinya semua itu tidak hanya KKN belajar ilmu yang lebih afdol, sebenarnya belajar langsung ke masyarakat dengan pengalaman langsung itu lebih berharga ketimbang pengalaman dari kertas yang sebenarnya hanya teori.
Ditempat yang sama camat Bantarbolang Waluyo, S.STP., M.P, mengatakan bahwa untuk di kecamatan Bantarbolang ada kegiatan KKN dari 2 Universitas yaitu UIN Gusdur ldan Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Waluyo berharap mahasiswa KKN dari UIN Gusdur bisa bekerja sama dengan UNNES yang saat ini masih KKN.
“Mudahan KKN dari UIN Gusdur bisa bekerja sama dan bisa bersinergi, bisa menyatu dengan desa, bisa menyatu dengan teman-temen mahasiswa yang lain sehingga program ini bisa berjalan lancar semua dan sukses,” ungkap Waluyo.
Raharjo