Tindakan Mengejutkan, Pembiaran Pelaku Pencurian Tandan Buah Segar (TBS) Di Lubuk Bendahara Kilo 5

Berita, Daerah155 Dilihat

Rokan Hulu, TransTV45.com ||Tindakan berani tim awak media dari Pejuang Informasi Indonesia membuka tabir fakta mengenai kejadian-kejadian yang menggemparkan masyarakat. Melalui laporan yang diterima dari masyarakat, media ini berhasil menggugah perhatian atas dugaan pembiaran terhadap para pelaku pencurian buah Tandan Buah Segar (TBS) yang telah menguras hasil kerja para petani di Lubuk Bendahara Kilo 5.

Menurut laporan yang diterima, aksi pemukulan yang mengejutkan terhadap seorang korban bernama Asrijal telah memicu kekhawatiran atas ketidakamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

Peristiwa dramatis ini bermula dari peneguran Asrijal kepada pelaku bernama Duwi alias Dajjal yang diduga berulang kali melakukan pencurian buah kelapa sawit di kebun yang dijaga oleh Asrijal. Namun, tanpa diduga, reaksi kekerasan dari pelaku justru mengakibatkan Asrijal terluka dan mengalami trauma mendalam. Pelaku Dajjal bahkan memukul korban dengan keras.

Asrijal bukan satu-satunya korban. Korban lainnya seperti Pak Tarigan dan Pak Basir juga merasakan penderitaan serupa akibat aksi pencurian buah kelapa sawit yang dijaga dengan penuh dedikasi. Bahkan, pembakaran gubuk di kebun milik Pak Basir menjadi tanda nyata dari perbuatan kriminal yang menyesakkan.

Meskipun sudah ada usaha pelaporan kepada pihak berwenang, terutama melalui Tugas Pokok Bhabinkamtibmas, hingga saat berita ini diterbitkan, para pelaku – termasuk Duwi alias Dajjal – belum ditangkap dan tindakan nyata belum diambil untuk mengakhiri rentetan aksi kejahatan ini.

Awak media Pejuang Informasi Indonesia telah secara aktif melakukan konfirmasi sejak tanggal 17 Agustus 2023 hingga saat ini. Namun, nyatanya, pelaku Dajjal masih berkeliaran dengan bebas dan keamanan masyarakat terus terancam.

Media Pejuang Informasi Indonesia meminta dengan tegas agar penegak hukum di Provinsi Riau segera mengambil tindakan tegas dan melindungi masyarakat yang menjadi korban. Keamanan dan kesejahteraan warga harus menjadi prioritas utama yang tak bisa ditawar-tawar.**

– TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *