Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Di Dairi Meningkat 2 Orang Meninggal Dunia

Peristiwa300 Dilihat

Dairi-TransTV45.com|| Selama Januari sampai Agustus 2023, kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) jenis anjing di Kabupaten Dairi terus meningkat. Ada sekitar 400 kasus rabies yang terjadi.

Hal itu disampaikan Kadis Dinkes Dairi, dr. Henry Manik melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), dr Lois Oberlin S. Sihombing. Selasa(12/9/2023).

Disebutkannya, dari 400 kasus ini, hasil diagnosa dokter dua orang yang dinyatakan meninggal dunia karena gigitan anjing atau HPR.

“Dua orang yang meninggal, hasil diagnosa dokter, karena positif rabies.” Kata Lois.

Meningkatnya kasus rabies tersebut, Lois pun mengimbau kepada masyarakat pemilik hewan peliharaan khusunya anjing, agar merawat anjingnya dengan baik, dan kalau bisa diikat agar tidak berkeliaran.

“Juga diberi makan yang cukup dan divaksin anti rabies.” Ujarnya.

Bagi orang yang terkena gigitan HPR, juga diimbau langsung mencuci bekas gigitan pakai sabun pada air yang mengalir selama 15 menit atau lebih.

“Jadi bila terkena gigitan anjing segera dicuci, agar virus tersebut tidak menyebar.” Imbaunya.

Selanjutnya segera berobat ke fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas, agar bisa di observasi dan di diaknosa secepatnya.

“Sebelum parah juga secepatnya berobat, agar segera bisa ditangani.” Harapnya.

Menurutnya, untuk vaksin rabies di Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi masih tersedia dan stoknya mencukupi.

“Untuk stoknya vaksinnya masih tersedia 30 kuur, atau 120 vial. Vaksin ini bisa digunakan untuk 30 orang.” Sebutnya.

Bagi tenaga kesehatan, baik swasta maupun negeri yang membutuhkan vaksin rabies untuk pasien silahkan datang ke Dinas Kesehatan.

“Tapi, pasien yang membutuhkan vaksin ini harus ada diagnosa dari dokter, agar kita bisa terkontrol penggunaanya.” Terangnya.

Sementara itu Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Dair, Robot Simanullang saat dikonfirmasi terkait vaksin rabies untuk hewan peliharaan.

Ia mengatakan, vaksin anti rabies untuk hewan di dinas yang dipimpinnya masih kosong, dan sampai sekarang pihaknya masih menunggu kiriman vaksin dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara.

“Stok vaksin masih kosong, dan kami masih menunggu vaksin rabies dari Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara.” Ucap Robot Simanullang.

Hendry Angkat

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *