LABUAN BAJO-TRANSTV45.COM| Wakil Bupati Manggarai Barat sekaligus Ketua Umum Festival Golo Koe dr. Yulianus Weng, M.Kes mendampingi Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat menghadiri kegiatan ekologis, yang menjadi salah satu kegiatan Festival Golo Koe Labuan Bajo.
Kegiatan ekologis yang dilaksanakan peserta Festival Golo Koe berupa penanaman bambu dan bakau di Daerah Aliran Sungai dan di wilayah pantai, serta pembersihan lingkungan.
Penanaman Simbolis Anakan Bambu dilaksanakan sepanjang bantaran aliran sungai Wae Mese Nanga Nae dan penanaman bakau di Ketentang, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Selasa (09/08).
Pada saat bersamaan juga sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan peserta festival Golo Koe juga mengadakan bakti pungut sampah yang lokus kegiatannya di Pantai Pede, Water Front Marina dan Pantai Kelumpang, Labuan Bajo.
Total ada Tiga Ribu anakan bambu yang telah disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Manggarai Barat untuk ditanam sepanjang bantaran aliran sungai Wae Mese Nanga Nae.
Selain itu juga disiapkan 500 koker tumbuhan bakau yang rencananya akan ditanam di pantai Kelumpang. 500 koker tumbuhan bakau ini didatangkan dari Kevikepan Reo.
Adapun 3000 anakan bambu dan 500 koker tanaman Bakau yang disiapkan, sebagai bentuk dukungan Pemda Manggarai Barat atas pelaksanaan Festival Golo Koe Tahun 2022.
“untuk kegiatan ekologinya ada 2 (dua) jenis tanaman yang disiapkan, yakni anakan bambu disiapkan 3000 anakan bambu dengan kosentrasi penanaman sepanjang bantaran aliran sungai Wae Mese,” ungkap Sebastian Wantung Kadis Lingkungan Hidup Manggarai Barat yang juga Ketua Seksi Kebersihan dan Ekologi.
Menurut Kadis Sebastianus Wantung, apabila 3000 anakan bamboo ini tidak bisa ditanami oleh umat yang mengikuti Festifal Golo Koe, akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat, mengingat sepanjang bantaran aliran sungai Wae Mese- Nanga Nae adalah lahan milik warga setempat.
Dijelaskan bahwa masyarakat setempat juga sangat antusias, karena dampak dari kegiatan ini yang akan mendapat manfaatnya kelak adalah warga sekitar.
Sebelum pelaksanaan kegiatan Penanaman Pohon dilakukan Ibadat Ekologi yang dipimpin UskupRuteng, Mgr. Siprianus Hormat.
Dalam khotbahnya Uskup Ruteng, Siprianus Hormat mengatakan bahwa dalam Festifal Golo Koe ini pihak Keuskupan dengan penuh kesadaran mengangkat tema ‘Mengendus Jejak Allah, di alam Ciptaan-Nya.
Menurutnya tema ini mau menegaskan bahwa Allah yang disembah, allah yang diimani tidak hanya ada dalam ruang ibadat, dimana umat merayakan Ekaristi, namun Allah yang di ‘Imani’ nampak dalam alam ciptaannya.
“Keuskupan kita kali ini mengusung tema Mengendus Jejak Allah di Alam Ciptaannya, kita ingin mengajak semua orang untuk melihat dalam iman, bahwa Allah yang kita sembah tidak hanya ada di ruang-ruang tenang damai di Altar di mana kita merayakan Ekaristi. Allah yang nampak dihadapan kita adalah mata kita dalam pandangan kita melalui ciptaan- ciptaannya”, ucapnya.
Yang Mulia Mgr. Siprianus Hormat mengajak umat agar mewujudkan iman didalam jejak-jejak ciptaan Tuhan, melalui gerakan sederhana namun memiliki manfaat yang besar. Seperti merawat tanaman dipekarangan rumah, sekolah dan Kampus, memungut sampah dan menanam pohon.
Dalam rangka upaya pelestarian lingkungan dan alam, Mgr Siprianus juga mengatakan bahwa pihak keuskupan Ruteng akan menggagas Program Pohon Sakramen untuk anak Komuni Pertama.
“Kedepan kita akan gagaskan untuk komuni pertama kita gagaskan dengan apa yang disebut dengan pohon sakramen. Karena sejak kecil anak-anak harus dididik dan disuruh untuk memelihara dan mengawal pohon itu hingga besar” jelasnya.
Selain itu pihak keuskupan juga akan menggagas tentang kolekte sampah.
Menurut Mgr. Siprianus hanya dengan gerakam seperti itu, dapat mewujud nyatakan seluruh kesadaran iman untuk mengendus ciptaan Allah. Salah satunya dengan merawat bumi melalui gerakan yang sederhana.
Turut hadir dalam Kegiatan ini, Vikjen Ruteng Rm. Alfons Segar, Pr, Vikep Labuan Bajo Rm. Rikardus Manggu, Pr, Vikep Reo Herman Ando, Pr, Rm. Beni Jaya, Pr, Rm. Chen, Pr para Romo Pastor paroki se-kevikepan Labuan Bajo
Hadir juga utusan umat paroki se-kevikepan Labuan Bajo, Camat Komodo, staf KPH Wilayah Manggarai Barat, staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Manggarai Barat, Mahasiswa KKN UNIKA St. Paulus Ruteng dan Masyarakat setempat. *(Red)