Tanjungbalai Asahan, TransTV45.com ||Masyarakat nelayan tradisional yang ada di Kota Tanjung Balai mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi untuk bekal melaut. Meski sebagian diantara nelayan tersebut telah mengantongi rekomendasi dari pemerintah, namun ketiadaan BBM jenis solar kerap terjadi di lapangan.
Amiruddin (65) salah seorang warga Jalan DTM Abdullah Kampung Baru, kepada wartawan, Jumat (16/12/22) menerangkan bahwa dirinya merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis solar untuk boat pukat jaring yang dimilikinya. Menurutnya, hal tersebut mengakibatkan dirinya kerap kali tak dapat berangkat melaut.
Lebih jauh Amiruddin mengatakan, bahwa kelangkaan BBM jenis solar telah menjadi masalah klasik di Tanjung Balai yang tak pernah dapat diatasi dengan tuntas, baik oleh pemerintah maupun Pertamina. Banyaknya mafia berkedok SPBN juga menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya nelayan tradisional untuk mendapatkan pasokan BBM tersebut.
“Di kita ni, SPBN Mafia terlalu banyak. Harusnya SPBN tempat kami nelayan tradisional mendapatkan BBM bersubsidi. Tapi, mereka tak pernah menjual kepada nelayan kecil yang ada disini. Contohnya, SPBN ditempat si Eka itu, yang di Jalan Alteri,” sebutnya.
Menurutnya, SPBN di Jl.Alteri setiap minggunya mendapat pasokan BBM dari Pertamina yang diyakininya merupakan BBM bersubsidi untuk para nelayan. Namun prakteknya BBM tersebut tak pernah diedarkan buat nelayan kecil tradisional. Bahkan dalam waktu sekejap, BBM yang masuk akan segera habis terjual.
“Tak pornah kami bisa mamboli disitu, asalkan masuk, langsung diangkut pake drum yang saton tu, dibawa lah ke toluk pake boat dari sunge ni ha,” ujarnya kesal.
Modus penjualan BBM dengan dasar rekomendasi pemerintah dan penggunaan BBM bersubsidi pada kapal dibawah 30GT yang diperbolehkan, kerap kali dijadikan alasan oleh mafia BBM yang ada di Tanjung Balai untuk memuluskan aksinya. Amiruddin meminta agar Polres Tanjung Balai segera bertindak dan tak melakukan pembiaran terkait hal ini.
Kasat reskrim Polres Tanjung Balai, AKP Eri Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/12/22) melalui whatsappnya, mengatakan, akan segera mendalami informasi tersebut. Perwira dengan pangkat tiga balok emas tersebut menerangkan bahwa selama ini pihaknya juga pernah melakukan pengechekan terkait informasi tersebut.
“Bila benar, pastinya kami akan lakukan penindakan, seperti yang telah kami lakukan terhadap orang yang mengangkut jerigen berisi Solar Bersubsidi tanpa dokumen resmi atau rekomendasi dari Pemko Tanjung Balai,” jelasnya.
Sementara Agustiawan, Section Head Communication & Relations Pertamina Patra Niaga pada Marketing Operation Region I Sumbagut di Medan, hingga berita ini diturunkan belum menjawab konfirmasi wartawan.**M24