SAMIDA KERAJAAN KECIL YG MENJADI CIKAL BAKAL ADANYA KOTA RAJADESA

Breaking News1150 Dilihat

CIAMIS, TransTV45.com ||Rajadesa adalah nama sebuah desa dan nama Kecamatan yg berada di kabupaten Ciamis

Letak Kecamatan Rajadesa berbatasan dengan kecamatan Rancah, kecamatan Sukadana,dan berbatasan dengan kecamatan Jatinegara,juga berbatasan dengan kabupaten Kuningan

Letak Kecamatan Rajadesa sangat lah strategis karena Rajadesa merupakan jalur alternatif dari arah Cirebon, Kuningan dan Cikijing menuju pantai Pangandaran

Di kecamatan Rajadesa ada sebuah Situs Sejarah yaitu BUKIT SAMIDA yg terletak di antara 2 desa yaitu Desa Rajadesa dan Desa Sirnajaya
SAMIDA adalah nama sebuah Kerajaan Kecil yg menjadi cikal bakal ada nya kota RAJADESA

Konon Kerajaan SAMIDA di pimpin oleh seorang raja yg bernama GURU GANTANGAN yg juga di kenal dengan sebutan KI GEDE RAJADESA
Guru gantangan adalah putra dari prabu Siliwangi yg merupakan raja dari kerajaan Pajajaran
Ia adalah putra dari permaisuri ke 3 prabu Siliwangi yg bernama Dewi Nawangsih

Guru gantangan adalah putra prabu Siliwangi yg memiliki cacat fisik bengkok atau kengkong pada tangan kanannya

Prabu Siliwangi suatu saat baru mengetahui tentang keadaan guru gantangan yg cacat ketika di adakan nya pertunjukan tari di keraton nya
Sang prabu mengira bahwa guru gantangan bukanlah keturunannya dan memerintahkan Patih kerajaan untuk melarang guru gantangan tampil dalam pertunjukan tari tersebut

Guru gantangan merasa sangat terpukul dan memilih pergi meninggalkan istana

Ia kemudian pergi ke arah timur
Setelah sekian lama menempuh perjalanan akhirnya ia sampai di sebuah tempat bernama LEUWEUNG GEDE
di wilayah Kadipaten Rancah

Pada saat itu Kadipaten Rancah di pimpin oleh seorang Adipati bernama Dalem Gayam Cengkong
Dalam keadaan yg compang camping guru gantangan di terima dan di rawat oleh Emban dalem

Ketika di tanya tentang asal usul nya dia
Guru gantangan menjawab:. Saya tidak tahu nama saya siapa,dan darimana saya berasal dan saya juga lupa nama kedua orang tua saya karena sudah terlalu lama menempuh perjalanan ujar nya
Namun Adipati Dalem Gayam Cengkong berbaik hati mengijinkan guru gantangan untuk tinggal bersama nya

Pada suatu hari Putri dari Dalem Gayam Cengkong menderita sakit keras
Maka dalem Gayam Cengkong mengadakan sayembara
Siapa yg mampu menyembuhkan penyakit yg di derita putri nya maka akan di kasih hadiah besar
dan jika seseorang laki laki maka ia akan di nikahkan dengan putri nya

Guru gantangan mengikuti sayembara tersebut dan berhasil menyembuhkan penyakit putri dari Dalem Gayam Cengkong tersebut
Dan akhirnya ia di nikahkan dengan putri Dalem Gayam Cengkong dan tinggal bersama di situ

Beberapa saat setelah guru gantangan menjadi menantu Adipati Dalam Gayam Cengkong
Akhirnya sang Adipati memerintahkan kepada Guru gantangan untuk bertapa di hulu sungai Rancah

Dalam pertapaan nya ia di datangi seekor tupai putih
Dan ia pun berusaha untuk menangkap nya
Pada saat itu keajaiban pun terjadi
Tangan kanannya yg semula cacat bengkok atau kengkong tiba tiba-tiba menjadi sembuh normal tanpa cacat

Hampir setahun guru gantangan tinggal bersama Dalem Gayam Cengkong
Hingga akhirnya pada suatu hari datanglah utusan dari raja kerajaan Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi
Para utusan itu terdiri dari Purwakalih,Gelap Nyawang,Kidang Pananjung dan Pangadegan
Selain Mereka perintahkan oleh prabu Siliwangi untuk menjemput Guru gantangan kembali ke istana Pajajaran
Prabu Siliwangi juga menitip kan 7 ruas bambu berisi air kepada mereka

Dalem Gayam Cengkong yg mengetahui bahwa GURU GANTANGAN adalah putra dari prabu Siliwangi
Beliau berniat menyerahkan kepemimpinan Adipati Rancah kepada Guru gantangan
Namun Guru gantangan memilih jalan nya sendiri untuk mendirikan wilayah sendiri

Setelah berpamitan kepada Dalem Gayam Cengkong
Maka ia bersama istri nya dan juga para utusan dari kerajaan Pajajaran berjalan ke arah selatan dan setelah sekian lama menempuh perjalanan mereka berhenti di suatu tempat yang agak tinggi untuk beristirahat dan melihat alam sekitar
Dan bukit tersebut sekarang di kenang menjadi nama sebuah Dusun yaitu Dusun Randegan (Randeg=berhenti dlm bahasa Sunda)

Setelah cukup beristirahat mereka kembali meneruskan perjalanan kembali sampai akhir nya sampai pada suatu dataran yg cukup rendah
Semua sepakat untuk tinggal sementara di sana,mereka mendirikan rumah dan kemudian air dalam 7 ruas bambu yg di bawa dari Pajajaran di letakkan di dekat rumah nya
Kemudian tempat itu di kenal dengan sebutan Pasarean
Mereka pun membangun rumah, Balairung, jalan dan kelengkapan lainnya

Seiring berjalannya waktu berdatanganlah orang orang untuk tinggal dan membangun Pemukiman di sana
Tempat tersebut sekarang menjadi sebuah desa yg di sebut Desa Andapraja

Setelah sekian lama menetap di situ
Guru gantangan merasa kurang puas dengan keadaan tempat tersebut karena tempat nya agak curam
Ia akhirnya mengajak para pengawal nya untuk meneruskan perjalanan ke arah selatan
Dan akhirnya sampai lah di sebuah bukit yg cukup luas dan indah
Bukit itu bernama SAMIDA

Mereka pun membuat pemukiman yg baru di sana
Dan 7 ruas air yg di bawa dari Pajajaran pun akhirnya di tumpahkan di situ dan keluar lah mata air yang sekarang di sebut CIBARANI

Ternyata di bukit SAMIDA sebenarnya sudah ada yg menghuni
Ia bernama AKI GEDENG
Namun ia berbaik hati membolehkan rombongan Guru gantangan untuk tinggal di sana dan membangun pemukiman baru
AKI GEDENG memilih untuk pindah ke GUNUNG MARAPI

Lambat laun BUKIT SAMIDA semakin ramai dan berkembang menjadi pusat pemerintahan
Kemudian guru gantangan pun di juluki KI GEDE RAJADESA
Akhirnya 4 orang utusan dari kerajaan Pajajaran pun berniat pulang untuk memberikan kabar gembira kepada Prabu Siliwangi
Mengenai berdirinya kerajaan SAMIDA yg di pimpin guru gantangan yg berjuluk KI GEDE RAJADESA

Sesampainya di Pajajaran para utusan di terima dengan senang hati oleh prabu Siliwangi
Dan setelah cukup beristirahat di Pajajaran
Akhirnya Prabu Siliwangi kembali memerintahkan 4 utusan itu untuk kembali bersama Ki gede Rajadesa di SAMIDA
Bahkan Prabu Siliwangi menambah 2 utusan lain nya yaitu Liman Jaya Sakti dan Jaga Daluh
Prabu Siliwangi juga mengangkat Guru gantangan sebagai Raja dengan gelar PRABU SIRNA RAJA(dalam keterangan lain di sebut PRABU SIRNA JAYA)

Konon Kerajaan baru tersebut berada dalam keadaan aman, tentram damai dan sejahtera di bawah kepemimpinan KI GEDE RAJADESA yg di bantu oleh KI JAGA DALU yg di temani oleh Harimau Hitam bernama KI TEMPANG yg merupakan keturunan BANG BANG LARANG dan BANG BANG KENCANA

Kisah asal usul Rajadesa ini bersumber dari buku “SEJARAH RAJADESA”
karangan HM. SURYANA WIRADIREDJA S.H**

Said sadole alpabuarani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *