Kepala Desa Wowonda Membantah Apa Yang Di Sampaikan Bupati Ricky Jauwerisa Terkait Pernah Memberikan Uang 200 Juta Untuk Proyek Air Bersih


Jakarta -Transtv45.com II Janji yang dulu diucapkan kini berubah menjadi teka-teki menyeramkan. Rp200 juta yang diklaim diberikan untuk air bersih di Desa Wowonda kini bak hantu ada dalam kata, tapi tak tampak wujudnya. Benarkah uang itu pernah mengalir, atau hanya ilusi politik semata?

Masyarakat Desa Wowonda, Kecamatan Tanimbar Selatan, kembali menggali janji yang terlontar dari mantan Wakil Ketua DPRD KKT, yang kini telah naik takhta sebagai Bupati Kepulauan Tanimbar.

Ketika berkampanye, ia dengan lantang menyebut bahwa program air bersih di Wowonda merupakan bukti nyata kerja kerasnya, bahkan menyebut angka Rp200 juta telah ia gelontorkan. Namun, apa yang terjadi? Kepala Desa Wowonda, Linus Feninlampir, membantah mentah-mentah.

Warga dan lembaga adat mendesak kejelasan. Mereka mempertanyakan: jika memang dana itu ada, di mana buktinya? Kenapa selama ini pemerintah desa menyatakan bahwa proyek air bersih sepenuhnya berasal dari Dana Desa? Apakah ini kebohongan politik yang tersusun rapi?

Kades Wowonda Linus Fenanlampir tak tinggal diam. Ia bahkan mengungkap momen mengejutkan saat kampanye berlangsung. Ketika Ricky Jauwerissa mantan Wakil Ketua DPRD itu mengklaim telah menyerahkan Rp200 juta, staf desa yang berada di lokasi spontan meneriakkan satu kata: Bohong!

“Tidak ada sepeser pun dana itu masuk ke kas desa. Semua murni Dana Desa. Jika memang ada bantuan pribadi, tunjukkan bukti transfernya, mana buktinya?” tantang Linus dengan senyum penuh arti.

Kini, masyarakat meminta lebih dari sekadar klarifikasi. Mereka mendesak Inspektorat Daerah untuk turun tangan, mengaudit keuangan Desa Wowonda, menggali apakah ada dana yang dikaburkan atau janji ini memang tak pernah direalisasikan.

Apakah ini sekadar janji kosong? Atau ada tangan-tangan tak terlihat yang bermain? Satu hal yang pasti: masyarakat Wowonda tidak akan diam. Mereka menuntut kebenaran, karena janji yang tak ditepati adalah hantu yang akan terus menghantui.

Pihak media pun sudah berusaha untuk menghubungi Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa baik lewat telephone seluler berulang kali tetapi mantan wakil ketua DPRD KKT ini tidak menjawab, padahal pihak media ini sudah mengirim pesan WhatsApp meminta ijin serta meminta waktu beliau untuk di berikan kesempatan agar kami bisa melakukan confirmasi atas stetmen dari Kepala Desa maupun keluahan dari warga masyarakat serta para tetua pemangku adat di desa Wowonda. Hanya saja sampai berita ini di terbitkan Bupati Kepulauan Tanimbar tidak juga memberikan komentar apa apa.

Gilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *