KPHL Belantu Mendanau Panggil Pelaku Perambahan Kawasan Hutan Lindung di Desa Kembiri Membalong

Breaking News23 Dilihat

Membalong TrensTV45.com // Dinas KPHL Belantu Mendanau Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperlihatkan ketegasannya dalam menindak pelaku kasus perambahan kawasan hutan. Ketegasan mereka dibuktikan dengan memanggil pihak-pihak yang terkait kasus perambahan kawasan hutan lindung (HL) Gunung Kubing, Desa Kembiri, Membalong, Belitung.

Berapa nama yang sudah dikumpulkan oleh pihak KPHL Belantu Mendanau, untuk segera dipanggil. Mereka diduga telah merambah kawasan hutan lindung (HL) untuk kepentingan pribadi dan mengubahnya menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

“Kami sudah menghubungi Kepala Desa (Kades) Kembiri untuk memberitahukan kepada mereka untuk datang ke kantor KPHL Belantu Mendanau,” kata Yoyon, Rabu (23/4/25) kepada wartawan.

Dikatakan Yoyon, berdasarkan hasil inspeksi tim KPHL Belantu Mendanau di Desa Kembiri telah mendapati adanya perkebunan sawit berada didalam kawasan hutan lindung (HL) Gunung Kubing. Setelah diketahui, pemilik kebun sawit yang berada di kawasan hutan itu adalah masyarakat.

“Rata-rata kebun sawit milik perorangan berkisar lima hektar. Ada juga sebagian dua sampai tiga hektar. Untuk umur batang sawit mereka antara enam tahun sampai dengan sepuluh tahun,” Kata yoyon.

Lebih lanjut Yoyon mengatakan, ” KPHL telah memberitahukan kepada Kepala Desa (Kades) Kembiri untuk mengumpulkan nama-nama yang disebut untuk datang ke kantor KPHL. Pemanggilan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan sanksi tegas kepada mereka agar tidak lagi merambah kawasan hutan, serta segera mengurus perizinan perkebunan kelapa sawit mereka.

“Kami memberikan mengedepankan masyarakat untuk taat pada peraturan. Apabila masyarakat tidak mau mengikuti aturan, maka akan kami teruskan kepada Kejaksaan Negeri Belitung untuk proses hukum,” tegas Yoyon.

Sementara itu Kepala Desa Kembiri, Bustami ketika dikonfirmasi terkait kasus perambahan kawasan hutan menjadi ladang kebun sawit, terkesan bungkam. Pesan whatsapp yang dikirim wartawan mendapati conteng dua pada layar, namun tidak mendapat balasan.

Hingga berita ini di naikkan , Bustami dalam upaya dikonfirmasi.

HS & Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *