Anggaran DD desa Napalakura Tahun 2024 Untuk Rehab PAUD Lenyap.gedung tak berubah.Ada Apa?

Berita, Daerah396 Dilihat

Muna Napalakura, TransTV45.com|| Waktu terus bergulir, namun kondisi gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Napalakura seolah tak beranjak dari keterpurukan. Anggaran dana desa yang seharusnya menjadi angin segar untuk merehabilitasi bangunan yang sudah mengalamj kerusakan itu, nyatanya tak kunjung membuahkan hasil nyata. Pertanyaan pedas pun menyeruak di benak warga.”ada udang di balik batu anggaran desa”?

Sudah berbulan-bulan dan telah menyebarang Tahun sejak Tahun 2024 hingga April 2025 pembangunan Rehabilitasi gedung PAUD tak kunjung di selsaikan sejak dana desa dialokasikan Tahun 2024. alih-alih, melihat tukang dan material bangunan, yang tampak hanyalah bangunan yang tetap memprihatinkan.

Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Anak-anak, yang seharusnya belajar dan bermain di lingkungan yang aman dan nyaman, terpaksa beradaptasi dengan segala keterbatasan. Orang tua murid pun diliputi kecemasan akan keselamatan dan kualitas pendidikan buah hati mereka.

“Menurut warga desa Napalakura proyek yang terbenggalai apalagi yang menggunakan dana desa (DD)sangat merugikan masyarakat.

“Proyek yang Tidak selesai dapat menyebabkan keterlambatan manfaat bagi masyarakat apalagi ini sektor paling penting “pendidikan”harusnya di selsaikan dengan cepat.anggaranya cukup besar.ada apa sebenarnya desa Napalakura?anggaran 2024 tapi sampai hari ini belum selsai juga.”Tanya warga sekitar.

Ketidakjelasan dan lambannya proses rehabilitasi ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Kecurigaan akan adanya penyimpangan atau praktik tidak sehat dalam pengelolaan anggaran desa tak terhindarkan. Istilah “ada udang di balik batu” pun menjadi bisik-bisik yang semakin kencang di kalangan masyarakat.

Sementara itu Masyarakat Napalakura meminta penjelasan yang jujur dan transparan.

“Dana desa seharusnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan warga, termasuk pendidikan anak-anak. Jika memang ada “udang di balik batu,” maka pihak-pihak terkait harus berani mengungkapkannya dan bertanggung jawab atas segala penyimpangan yang terjadi.Ungkap warga yang menolak Namanya di tulis.

“Jangan sampai harapan akan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Napalakura pupus di tengah jalan hanya karena persoalan pengelolaan anggaran yang tidak becus. Pemerintah desa dan pihak terkait harus segera bertindak, memberikan kejelasan, dan mempercepat proses rehabilitasi gedung PAUD ini. Masa depan generasi penerus bangsa tidak boleh dikorbankan demi kepentingan segelintir orang.”Sambungnya.

“Dia juga menambahkan ,bhawa sangat menyayangkan kegiatan yang di anggarkan tahun 2024 dengan jumlah Rp.88.500.000,00.sampai hari belum selesai.yang menjadi pertanyaan kami sebagai Masyrakat,apa sebenarnya yang di lakukan pemerintah desa sehingga pekerjaan Tahun 2024 Harus menyebrang Tahun 2025 dan sdah masuk pencairan Dana desa Tahun 2025.”ujarnya.

“Dan bulan Desember kemarin lanjut dia,sudah melakukan Musrenbang untuk anggaran Tahun 2025.dan mereka menyatakan dalam rapat tersebut bahwa semua realisasi kegiatan tahun 2024 Sidah selesai dan ternyata di lapangan kami menemukan kegiatan yang belum selsai.secara tidak langsung pemerintah desa telah “berbohong”kepada masyarakat.ini Harus di Audit secepatnya kami menduga ada penyelewangan dana desa yang di lakukan pemerintah desa.ungkapnya lagi.

Sementara itu kepala desa Napalakura Sunarti ,S.p saat di hubngi via Whatsap dan telpon genggam nomornya sedang Tidk aktif.

Sedangkan Kepala badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahdesa(BPMPD) Fajar Munanto saat di konfirmasi via whatsapp dia tidak mengkat telpon.

“Sudah saatnya “ada udang di balik batu” ini diungkap ke permukaan agar pembangunan di Desa Napalakura, khususnya sektor pendidikan, dapat berjalan sesuai dengan harapan dan amanah yang diberikan. Ketidakjelasan hanya akan menimbulkan keresahan dan menghilangkan kepercayaan masyarakat.”Tutup warga.

(LD Ramlin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *