Aksi AWaSI Jambi Meledak di Fuel Terminal Kasang: Distribusi BBM Diduga Bocor, Pengawasan Dipertanyakan

Berita, Daerah11 Dilihat

Jambi- TransTV45.com|| Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi resmi menggelar aksi unjuk rasa di depan Pertamina Fuel Terminal Kasang, Jambi, sebagai bentuk protes atas maraknya dugaan penyimpangan distribusi BBM yang belakangan ramai diberitakan. Aksi ini menjadi penegasan sikap organisasi terhadap dugaan mafia migas yang dinilai semakin merusak tata kelola distribusi energi di daerah pada Kamis (20/11/2025).

Ketua Umum AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, dalam orasinya menyebut bahwa aksi ini merupakan respons atas banyaknya laporan masyarakat dan sejumlah temuan lapangan yang menunjukkan indikasi kuat penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi maupun non-subsidi. Ia menyoroti dugaan mobil tangki Pertamina yang dioperasikan PT Elnusa Petrofin dan PT Jefri Abidin terlibat dalam aktivitas pengantaran BBM ke lokasi yang diduga sebagai gudang minyak ilegal. Temuan ini, menurutnya, sudah berulang kali terlihat dalam pemberitaan media dan dokumentasi warga.

Erfan menjelaskan bahwa berbagai laporan menunjukkan pola yang sama, yakni mobil tangki keluar dari depot, kemudian berhenti dan membongkar muatan di lokasi yang tidak memiliki izin usaha niaga BBM. Aktivitas tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan dianggap sebagai bentuk kelalaian pengawasan dari perusahaan transportir maupun pihak depot.

Selain isu mobil tangki masuk gudang ilegal, AWaSI Jambi juga menyoroti kabar mengenai adanya dugaan praktik suap dalam pengaturan tambahan kuota BBM di Fuel Terminal Kasang. Berdasarkan laporan yang diterima AWaSI, terdapat keluhan dari sejumlah pelaku usaha SPBU mengenai adanya perlakuan berbeda dalam distribusi kuota. SPBU yang diduga memberikan fee atau uang pelicin disebut mendapat tambahan kuota lebih cepat, sedangkan SPBU yang tidak mengikuti pola serupa sering mengalami antrean panjang atau bahkan pengurangan kuota.

Erfan menyebut bahwa adanya indikasi pengaturan kuota yang tidak transparan ini merugikan masyarakat dan menciptakan kelangkaan buatan di lapangan. Menurutnya, persoalan distribusi BBM harus diawasi sejak dari depot, bukan hanya di SPBU atau titik hilir. Jika praktik suap benar terjadi, maka kesalahan tidak hanya berada pada sopir atau oknum lapangan, tetapi juga menyentuh struktur pengelolaan distribusi di tingkat atas.

Dalam aksi yang diikuti puluhan anggota AWaSI Jambi menegaskan bahwa mereka mendesak Pertamina Patra Niaga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan Fuel Terminal Kasang. Organisasi ini juga meminta agar jabatan Kepala Depot Pertamina Kasang dievaluasi apabila terbukti melakukan pembiaran atau gagal mengawasi jalannya distribusi BBM. Desakan serupa juga ditujukan kepada pimpinan PT Elnusa Petrofin Area Jambi apabila tidak mampu memastikan armadanya tidak terlibat dalam suplai ke jalur ilegal.

Aksi ini menjadi bagian dari rangkaian langkah AWaSI untuk mengawal persoalan dugaan mafia migas di Jambi. Usai menyampaikan aspirasi di Fuel Terminal Kasang, massa AWaSI berencana mendatangi Mapolda Jambi untuk meminta aparat penegak hukum mempercepat penyelidikan dugaan praktik ilegal tersebut. Organisasi ini menegaskan bahwa kasus seperti ini tidak boleh dianggap sepele, karena menyangkut kepentingan publik dan berpotensi menimbulkan kerugian negara dalam jumlah besar.

Di akhir aksi, Erfan mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga hukum, dan insan pers untuk ikut mengawasi distribusi BBM agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Ia menekankan bahwa Jambi tidak boleh dibiarkan menjadi ladang subur bagi mafia migas dan meminta semua pihak berani bersuara jika menemukan kejanggalan dalam distribusi energi di daerah.

( arifin )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru