‎Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Ogan 4, Siswa SMP Berhasil Diselamatkan Warga dan Jurnalis

Berita, Daerah137 Dilihat


OKU Sumsel, TransTV45.com
‎||Sebuah aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswa kelas 3 SMP Xaverius di Jembatan Ogan 4, Baturaja Timur, pada Jumat, 5 Desember 2025, berhasil digagalkan oleh warga dan seorang jurnalis.

‎Korban bernama Re wjy  bin Pendi
‎alamat air gading lrg mangga RT 006/RW 002

‎Tindakan nekat siswa tersebut, yang berujung pada terjun ke Sungai Ogan, diduga kuat dipicu oleh tekanan mental akibat perundungan (bullying) yang dialaminya di lingkungan sekolah.
‎​
‎​Korban, yang masih mengenakan seragam olahraga sekolah, terlihat datang ke lokasi seusai pulang sekolah. Setelah melepaskan tas dan meninggalkan sepedanya, ia langsung melompat dari bibir jembatan ke sungai.

‎​Beruntung, aksi tersebut disaksikan oleh sejumlah warga dan seorang jurnalis bernama Ferli.

‎Meskipun tidak sempat mencegah, pertolongan cepat datang dari Endang Arianto, warga yang saat itu sedang mandi di sungai, yang segera menggunakan sampan kecil.

‎Dengan bantuan Ferli dan warga lainnya, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi shock berat dan trauma.

‎​Setelah sadar, identitas korban berhasil ditelusuri dan keluarganya, yang diwakili oleh ayah angkatnya, Bapak Re Wjy segera datang menjemput. Bapak Wj membantah adanya masalah atau kekerasan di rumah, menegaskan bahwa korban mendapatkan perhatian dan perlakuan yang sama dengan anak kandungnya.

‎​Mendapat informasi kejadian, Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo S.I.K.,M.A.P melalui Kasat Narkoba Iptu Deka Saputra  langsung mendatangi rumah korban.
‎untuk melihat keadaan korban.

‎Korban bersama orang tua asuh dan Ketua RT setempat kemudian dibawa ke Mapolres OKU untuk pendampingan dan pemeriksaan psikologis di Ruang Unit PPA.

‎​Setelah pendekatan persuasif oleh penyidik, korban akhirnya mengungkapkan alasan di balik tindakan nekatnya,

‎​“Saya takut… saya putus asa… saya sering dibully teman-teman di sekolah.”
‎​Pengakuan ini menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan jeritan batin dan respons atas tekanan psikologis dari lingkungan pendidikan.

‎​Polres OKU Usut Tuntas Kasus Bullying
‎​Wakapolres OKU Kompol Eriadi Yuswanto SH, MH, menyatakan bahwa meskipun pemeriksaan dihentikan sementara untuk memberi waktu pemulihan psikologis bagi korban, penyelidikan akan diusut tuntas.

‎​Sebagai tindak lanjut, Polres OKU akan segera memanggil
‎​Kepala Dinas Pendidikan OKU
‎​Kepala Sekolah SMP Xaverius OKU
‎​Guru-guru terkait

‎​Langkah ini diambil untuk menggali fakta, memastikan adanya perlindungan terhadap siswa, dan berkomitmen untuk menghentikan praktik bullying di lingkungan pendidikan.

‎​Peringatan Keras Bagi Dunia Pendidikan
‎​Peristiwa tragis ini menjadi alarm keras bagi seluruh pihak terkait—sekolah, orang tua, dan masyarakat—bahwa bullying bukanlah sekadar candaan, melainkan tindakan serius yang berpotensi merenggut nyawa dan meninggalkan luka mental yang dalam.

‎​Saat ini, fokus utama adalah pada pemulihan mental sang anak, sekaligus menuntut komitmen semua pihak agar tragedi serupa tidak terulang. Setiap anak berhak tumbuh, belajar, dan hidup tanpa ketakutan.**

Laporan: Hen SPT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *