Jakarta-TransTV45.com|| Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan meminta Susilo Bambang Yudhoyono menjawab lima pertanyaan dari Megawati Soekarnoputri sebelum bergabung dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut dia, masalah antara Mega dan SBY tak bisa dianggap selesai begitu saja dan ada sejumlah persoalan yang harus dibereskan sebelum bicara mengenai koalisi.
Dalam acara bincang-bincang politik di salah satu media swasta nasional, Panda mengaku pernah diutus Mega untuk menemui SBY saat ia masih menjabat sebagai presiden
Dalam pertemuan itu, lanjut Panda, ia melontarkan lima pertanyaan dari Mega untuk dijawab langsung oleh SBY.
Pertanyaan pertama yang diajukan Mega yakni, apakah benar SBY pernah mengatakan “Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega” ke banyak orang?
Lalu Megawati juga pernah bertanya pada SBY apakah dirinya ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden.
Pertanyaan ketiga adalah apakah SBY mendirikan partai politik saat dirinya menjabat sebagai Menko Polkam di era pemerintahan Megawati?
Megawati juga bertanya apakah saat itu SBY berminat menjadi wakil presidennya. Dan terakhir, apakah benar SBY tidak diundang ke rapat kabinet?
Terkait pertanyaan terakhir, menurut Panda, sekretaris SBY, Sudi SIlalahi pernah mengatakan kalau SBY tidak pernah diundang.
Menurut Panda, lima pertanyaan itu tak kunjung dijawab SBY pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam lebih, dan bahkan hingga kini.
Menanggapi pernyataan Panda mengenai lima pertanyaan Mega untuk SBY, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra mengatakan, halitu sebaiknya tidak perlu diungkit lagi.
Sebab menurutnya, kini Partai Demokrat ingin bekerja sama atau berkoalisi dengan siapapun untukkepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Terkait lima pertanyaan tersebut, lanjut Herzaky, menurutnya hal itu hanya bisa dijawab oleh Mega dan SBY sendiri.
Sementara kini, SBY sudah tidak lagi fokus di dunia politik.Sementara tongkat estafet Partai Demokrat telah diberikan SBY kepada AHY.
Lukman suhadi