Indonesia Terus Melangkah Maju Dengan Implementasi Teknologi Industri 4.0 Dan Peran Vital 5G

Nasional870 Dilihat

Surakarta-TransTV45.com|| Indonesia terus berupaya mempercepat implementasi teknologi industri 4.0 sesuai arahan Presiden Joko Widodo melalui peluncuran Peta Jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018. Pemerintah telah fokus mendorong industri dalam negeri untuk menggunakan teknologi canggih dalam sistem produksinya guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.

Di era industri 4.0, beberapa teknologi kunci yang diterapkan oleh industri meliputi kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan pencetakan 3D. Namun, penerapan teknologi ini sangat tergantung pada kemajuan teknologi telekomunikasi. “Inilah tempat di mana ekosistem 5G masuk sebagai solusi untuk meningkatkan efektivitas implementasi teknologi industri 4.0,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutan Pembukaan Industry Summit Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (31/10/2021).

Scroll ke bawah untuk lihat konten Menperin menjelaskan bahwa jaringan 5G memiliki kecepatan 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan jaringan 4G. Selain kecepatan, jaringan 5G juga memiliki latensi rendah dan bandwidth tinggi. Keunggulan ini dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk merancang sistem produksi dan logistik berteknologi tinggi yang memiliki daya saing tinggi bahkan di tingkat global.

“Perkembangan infrastruktur teknologi 5G akan menjadi pendorong utama implementasi industri 4.0. Teknologi ini akan memainkan peran penting dalam lapisan konektivitas sehingga aliran data dan komunikasi antar mesin dapat berjalan dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi,” papar Agus.

Tidak terelakkan, teknologi telekomunikasi 5G akan menjadi kebutuhan bagi industri manufaktur dalam negeri untuk dapat bersaing secara global. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus berkomitmen untuk memperluas ekosistem 5G, termasuk dengan membangun 5G Innovation Center di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) melalui kerjasama dengan Ericsson Indonesia.

“Kami yakin kerja sama yang baik antara Pemerintah dan para pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam percepatan ekosistem 5G di Indonesia,” kata Menperin.

Saat ini, Indonesia telah memiliki 13 perusahaan yang masuk dalam kategori National Light House. Perusahaan-perusahaan ini telah menerapkan proses digitalisasi dalam produksinya masing-masing. Salah satu perusahaan National Light House yang erat kaitannya dengan pengembangan teknologi informasi di Indonesia adalah Infineon, produsen chip.

“Untuk mendukung industri dalam mempersiapkan diri untuk mengadopsi industri 4.0, setiap tahun, Kementerian Perindustrian menerbitkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai standar untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan dalam bertransformasi ke era industri 4.0,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin mengapresiasi komitmen Kota Surakarta yang sangat tinggi dalam pelayanan masyarakat dengan mempromosikan layanan 5G.

“Terbukti bahwa Solo menjadi kota pertama yang telah mengimplementasikan jaringan 5G. Kami berharap apa yang telah dilakukan oleh kota ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain,” tutup Agus.

 

Lukman suhadi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *