BMKG Ingatkan 10 Daerah Di Sulut Waspada Dampak Hujan Lebat

Breaking News361 Dilihat

Manado||TransTV45.com||Hampir sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan deras. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ada 10 dari 15 kabupaten dan kota di Sulut yang diterjang cuaca ekstrem.

 

“BMKG merilis prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulut hingga 9 Maret 2024,” kata Ben A Molle d dari BMKG Manado pada, Kamis (7/3/2024).

 

 

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

 

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

 

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

 

Selanjutnya Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado.

 

“Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan lebat yaitu jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah,” ujarnya.

 

Dampak lainnya, volume aliran sungai meningkat/banjir serta aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.

 

Dia mengatakan, dalam situasi tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari dampak tersebut. Untuk itu, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.

“Langkah berikutnya, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan.

 

Robert Mantiri 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *