Tulang Bawang, TransTV45.com.|| 3 Februari 2025 – Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menggelar rapat pembahasan terkait penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan sebesar 20% dari pagu Dana Desa Tahun Anggaran 2025. Rapat yang dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dr. Akhmat Suharyo, ini berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang pada Senin (3/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung/Kelurahan (DPMPKK), Kepala Dinas Perikanan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, serta seluruh camat se-Kabupaten Tulang Bawang.
Dalam rapat tersebut, Dr. Akhmat Suharyo menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan prioritas utama dalam penggunaan Dana Desa tahun 2025, sejalan dengan kebijakan nasional yang mengharuskan alokasi minimal 20% dari pagu Dana Desa untuk sektor ini. “Kita harus memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan benar-benar digunakan secara efektif untuk meningkatkan produksi pangan, baik di sektor pertanian maupun perikanan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala DPMPKK menyampaikan bahwa pemerintah desa harus menyusun rencana penggunaan Dana Desa yang tepat sasaran dan berbasis pada potensi lokal masing-masing. “Desa harus mengoptimalkan sumber daya yang ada. Misalnya, daerah yang memiliki potensi pertanian lebih besar dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan benih unggul, pupuk, dan sarana produksi lainnya. Sementara desa yang memiliki potensi perikanan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk pengembangan budidaya ikan atau penguatan infrastruktur perikanan,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian juga menambahkan bahwa program ketahanan pangan tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga distribusi dan pemasaran hasil pertanian. “Kita akan mendukung desa dengan pendampingan teknis, pelatihan petani, serta fasilitasi pemasaran agar hasil pertanian lebih kompetitif dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat desa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan menekankan pentingnya diversifikasi usaha di sektor perikanan. “Dengan alokasi dana yang memadai, desa dapat mengembangkan budidaya ikan air tawar, pembuatan kolam bioflok, hingga pengolahan hasil perikanan untuk meningkatkan nilai tambah,” ungkapnya.
Para camat yang hadir dalam rapat ini menyampaikan berbagai tantangan dan peluang dalam pelaksanaan program ketahanan pangan di wilayah masing-masing. Beberapa di antaranya menyoroti perlunya dukungan lebih lanjut dalam hal pendampingan teknis dan penyediaan sarana produksi.
Di akhir rapat, Dr. Akhmat Suharyo menegaskan bahwa penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan harus direncanakan dengan matang dan transparan. “Kita ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara ketat agar program ini berjalan sesuai harapan,” pungkasnya.
Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan seluruh pemerintah desa di Tulang Bawang dapat mengimplementasikan program ketahanan pangan secara optimal, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.||
Harry