Tanjung Jatim| Transtv45.com – Pabrik es yang ber alokasi di Nipah Panjang di bangun oleh pemerintah, guna untuk mempermudah Nelayan, agar bisa melaut dengan maksimal.
Pabrik yang berkapasitas produsi 303 balok es per 24 jam bertujuan agar Nelayan terpenuhi kebutuhan es nya untuk pembekuan hasil takapan, terutama bagi Nelayan yang menginap.
Namun sangat di sayang kan jika terjadi mati lampu pihak pengelolah di duga tidak membongkar es di karna kan belum maksimal pembekuan nya.
Ketika awak media ini bersama teman seprofesi lain nya mengkonfirmasi di lokasi pabrik tersebut 17/3/2022.
Ke salah satu pengurus, terkait pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jika terjadi mati lampu. Beliau mengatakan kan tidak mengetahui persoalan BBM.
Ini kata salah satu pengurus.
“Saya tidak tau nian kalau masalah minyak, kalau mati lampu, idup lah (pabrik) cuma dak narik gitu nah, kalau masalah minyak industri dak pernah tau saya tanya lah sama Heri (pengelolah).
Di hari yang sama awak media TransTV.45.com mengkonfirmasi ke pengelolah melalui pesan WhatsApp.
Ini balasan pesan Nya.
“Kami menggunakan listrik..karna minyak susah dan tidak terkejar harga nya untuk es kami.
Jadi kalau mati lampu?
“Kami tidak bongkar tunggu lampu hidup baru bongkar.
Lanjut konfirmasi terkait selama mengelola pabrik trtsebut apakah tidak pernah membeli BBM, Pengelolah membalas.
“No coment, yang dulu dak dapat duit makanya sekarang pakai listrik PLN aja. Perlu di catat, pabrik saya mengunakan listrik PLN.
Pernyataan no coment?
“Saya ga mau jawab boleh donk..emang kenapa dengan pernyataan saya ini Wawancara atau BAP. Tutur nya dan menyarankan menghubungi humas Nya.
Melalui pesan WhatsApp di tanggal yang sama humas menyatakan.
“Karna yang langsung beli BBM itu Heri bang. Itulah saya bilang bang kalau mau lebih jelas bang langsung tanya kan saja ke pihak pengelolah. Jawaban nya
Jurnalis. Salaming
