MAMASA TRANSTV45.COM||Dandim 1428/Mamasa, Letkol Inf Stevi Palapa, S.Pd bertindak sebagai Inspektur upacara. dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila di wilayah Kab. Mamasa Prov. Sulbar kali ini dilaksanakan di halaman Kantor Pemda Kab. Mamasa Prov. Sulbar mengusung tema ” Indonesia tangguh berlandaskan Pancasila. “Sabtu (01/10/2022)
Upacara peringatan hari kesaktian Pancasila tahun 2022 yang diselenggarakan Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa yang dihadiri oleh Anggota DPRD, Pejabat OPD dan Tokoh Masyarakat dengan melibatkan peserta upacara dari Personel Kodim 1428/Mms, Polres Mamasa dan OPD Kab. Mamasa
Disela-sela kegiatan Dandim 1428/Mms, Letkol Inf Stevi Palapa, S.Pd mengatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertujuan agar bangsa Indonesia dapat mengenang kembali sejarah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan upaya PKI untuk melakukan Kudeta terhadap Pemerintahan RI sah serta adanya upaya merubah falsafah ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis.
Partai Komunis di Indonesia (PKI) sejak berdiri di Indonesia sdh beberapa kali melakukan pergerakan, salah diantaranya pada tahun 1948 oleh Sdr. Muso, Pimpinan PKI di Madiun dimana mereka melakukan pembunuhan secara sadis terhadap para ulama dan Pendeta yg anti Komunis. ” Pungkas Stevi
Upacara memperingati hari kesaktian Pancasila yang dirayakan setiap tanggal 1 Oktober merupakan pandangan sejarah bahwa Bangsa kita telah mengalami sejarah kelam dimana Partai Komunis Indonesia (PKI) telah berupaya merongrong kewibawaan Ideologi Pancasila dimana puncak pergerakan mereka melakukan penculikan dan pembunuhan secara sadis terhadap para petinggi TNI dan Polri yang anti Komunis dimana gerakan mereka di kenang sebagai Gerakan 30 September 1965 (G.30.S PKI). “ujar Stevi
Dengan demikian diharapkan para generasi bangsa dapat mengenang kembali peristiwa sejarah masa kelam sebagai kewaspadaan dini terhadap Bahaya Laten Komunis yang setiap saat menjadi potensi ancaman falsafah Ideologi Pancasila yang merupakan satu-satunya Ideologi yang tidak dapat tergantikan, dengan demikian diharapkan sejarah masa kelam bangsa tidak dapat terung kembali. ” tutup Stevi.||ARJON MK