Bukan Pakar Bukan Juga Ahlinya Ahli Tapi Selalu Tepat Prediksi Dan Apa Yang Dilihatnya Setajam Silet

Breaking News252 Dilihat

Ponorogo, Transtv.45.com. Kamis, 09/02/2023,_Terkait bencana turki, [gus_dhony irawan h.w_m.h.e//kidung tirto suryo husodo//KSA.Setya Ningrat Wibawa.MHE] dari ponorogo ini, yang kebetulan juga mempunyai pesantren keluarga yang di beri nama pondok pesantren al muttaqin yang berada di desa munggung, kecamatan pulung, kabupaten Ponorogo,dan berkecimpung dengan berbagai macam penyelesaian kasus juga gelar perkara ini, pria asal ponorogo ini menyimpulkan hal lain sesuai apa yang pernah beliau pelajari di pesantren,meski tampil sederhana dan tak memperlihatkan Kesultanan nya.

GUS_Dhony Irawan H.W_M.H.E (34th), pria asal kota reog ponorogo ini selain banyak menyelesaikan kasus besar di tanah air dan perkara rumit di tanah air, ternyata juga hoby spiritual, meski bukan oknum kyai, apalagi oknum ustad dan oknum dukun pun bukan, tapi semua itu beliau dapat kan ketika belajar di pesantren kakeknya sebelum mengalami mati suri yang ke-2 di tahun 2008 lalu.

” Iya saya memang pernah mati suri 2x, yang pertama waktu saya masih baru lahir, bisa disebut prematur, karena sebelumnya hilang semuanya, dikira mati alhamdulillah masih hidup, dan kejadian ke 2x menjadi pelajaran berharga karena harus menghindari serta melakukan nya biar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan “, ungkap nya kepada awak media ketika di wawancarai

Entah bener apa kebetulan itu sains, tapi dalam diri beliau mengatakan memang itu kutukan alam, hukuman, bahkan karma buruk, yang mana pernah di ingatkan tapi menyepelekan dan mengabaikan, karena di kitab “asbabun nuzul” Juga diterangkan Terkait hal tersebut, bahkan di Al Qur’an pun juga, sampai beliau membuat rumus metafisika dengan rajab disertai masehi, tapi ya mungkin kebetulan.

QS. Al-‘Ankabut Ayat 37
فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙ

37. Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

” Dan rumus yang saya gunakan pun simple, bukan rumus yang rumit, karena saya beda, bukan seperti mereka yang pengen viral dengan membuat konten seolah oknum peramal, oknum dukun, oknum kyai, oknum apa sajalah, termasuk oknum indigo yang pengen viral dengan membocorkan rahasia langit, padahal mereka itu oknum yang harus di ruqyah”, ungkap nya.

3 Makna Bencana dalam Pandangan Islam: Ujian, Hukuman, Azab, Berikut contoh sejumlah ayat yang memuat keterangan tentang alasan musibah didatangkan oleh Allah SWT: Terjadinya kerusakan di darat dan laut akibat ulah manusia (QS Ar Rum: 41). Bencana menimpa manusia karena kesalahannya (QS An-Nisa:79). Allah menimpakan siksa bagi yang zalim (QS Al-A’raf:165). Allah menjatuhkan bencana pada yang ingkar sebagai balasan (QS At-Taubah:26).

Baca selengkapnya di artikel “3 Makna Bencana dalam Pandangan Islam: Ujian, Hukuman, Azab”,
Berikut contoh sejumlah ayat yang memuat keterangan tentang alasan musibah didatangkan oleh Allah SWT:

Terjadinya kerusakan di darat dan laut akibat ulah manusia (QS Ar Rum: 41).

Bencana menimpa manusia karena kesalahannya (QS An-Nisa:79).

Allah menimpakan siksa bagi yang zalim (QS Al-A’raf:165).

Allah menjatuhkan bencana pada yang ingkar sebagai balasan (QS At-Taubah:26).

Penjelasan dalam Al-Quran bisa menunjukkan bagaimana bencana dimaknai dalam Islam.

Apalagi, seperti dikutip dari Al-Quran menyebutkan bencana atau musibah sebanyak 75 kali. Dari sana, bisa dipahami, bahwa ada 3 makna bencana dalam pandangan Islam.

1. Bala’ atau ujian

Sebagai ujian, bencana atau musibah datang untuk mengangkat derajat seseorang maupun kaum yang menerima nya. Jika mereka dapat melewati bencana atau musibah dengan kesabaran maka akan bertambah keimanan dan ketaatannya. Turunnya bala’ turut menjadi penghapus dosa bagi yang mendapatkannya apabila dihadapi dengan baik dan penuh kesabaran.

2. Hukuman (iqab)

Bencana dalam arti hukuman atai iqab bisa diturunkan Allah SWT apabila manusia telah bertindak melampaui batas. Tindakan manusia dan kaumnya telah melanggar syariat sehingga menimbulkan kemurkaan dari Allah SWT.

Misalnya, di suatu hutan yang cukup lebat lalu dilakukan penebangan massal tanpa mengindahkan penghijauan. Akibat hutan gundul, bermunculan bencana seperti tanah longsor atau banjir. Semua bencana itu terjadi karena manusia telah merusak alam.

3. Azab atau pembinasaan

Makna bencana yang terakhir adalah azab atau pembinasaan. Bencana dalam bentuk azab banyak disebut di dalam kisah-kisah Nabi sebelum Rasulullah Muhammad SAW.

Misalnya, kaum Nabi Nuh yang menolak ajakan untuk bertauhid pada Allah SWT, ditimpakan pada mereka azab berupa banjir bandang yang menewaskan seluruh orang-orang kufur.

” Saya kalau mau viral dah dari umur 3th mas, cuman memang di wasiatkan oleh eyang yang asuh saya dari bayi sampai sekarang, untuk mengabdikan diri dengan cara saya, jika menyepelekan ya silahkan, kalau pengen selamat ya mari berbenah dan memperbaiki diri “, tutupnya// AR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *