Habitat Telur Ikan Terbang Di Seira Akan Punah Jika Pejabat Gubernur Maluku Dan DPRD Provinsi Tetap Diam

Breaking News784 Dilihat

Saumlaki, || Transtv45.com || Ribuan ton telur ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus) dieksploitasi dari perairan Seira, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Eksplotasi ini di lakukan oleh puluhan kapal ikan yang didominasi orang dari luar daerah itu sudah sangat berlebihan sehingga mengancam populasi ikan terbang akan punah di daerah itu jika eksploitasi telur ikan terus di jalankan.

Sementara itu, Operasi Nelayan Andon asal Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara di di perairan Seira, juga sudah mendatangkan ancaman bagi nelayan lokal dan petani budidaya rumput laut yang ada di kecamatan tersebut. Penegakan hukum harus diperkuat untuk mencegah praktik perikanan illegal dan yang telah merusak ekosistem laut, mesti dilakukan sekarang oleh aparat penegak hukum dan dinas perikanan provinsi maluku serta para wakil rakyat untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan regulasi, dan dihentikan jika eksploitasinya sudah sangat berlebihan, sehingga habitat ikan terbang yang ada di daerah tersebut akan punah.

Kepada media ini, Adith Imsula sala satu pengurus KSBSI DPC Kabupaten Kepulauan Tanimbar bersama media ini terjun langsung untuk memantau dari dekat Pembongkaran Telur Ikan di desa Wermatang Kecamatan tanimbar Selatan mengatakan, Walaupun saat ini pemerintah Provinsi Maluku dengan beberapa provinsi lainnya di Indonesia sudah lakukan kerja sama sesuai apa yang pernah di sampaikan oleh kepala dinas perikanan provinsi maluku pada sala satu media, tapi kenapa harus di laut seira kenapa harus di kabupaten kepulauan tanimbar, kenapa tidak di kabupaten lain?? Ini sama saja pemerintah provinsi maluku sengaja mengancurkan mata pencarian para buruh nelayan yang ada di kabupaten ini, terutama para nelayan pembudidaya rumput laut yang ada di Seira.

Menurut Aditya, Saat ini harga telur ikan itu kalau kualitetnya bagus itu perkilonya bisa mencapai 400 ribu hinga 500 ribu rupiah jika di keringkan, dan ini di eksport ke luar daerah. Untuk itu Pejabat Gubernur maluku tolong bisa secepatnya menyikapi permasalahan yang sudah terjadi sekian lama dan telah menyengsarahkan masyarakat di tanimbar terlebih kusus masyarakat nelayan yang ada di Seira. Begitupun Wakil rakyat kita yang ada di Provinsi Maluku saat ini, tolong lihat nasib masyarakat yang sudah sekian lama menderita akibat masuknya ratusan Andon yang telah menghabiskan telur telur ikan yang ada di perairan ini. Kalau hal ini di biarkan maka biota telur ikan terbang ini akan habis di tanimbar ini.

Fakta hari ini kita bisa melihat langsung pemuatan telur ikan terbang milik sala satu pemilik sekitar 20 buah kapal Andon yaitu pengusaha asal Asal dari Buton, yang hari ini kita bisa lihat langsung dia membawa 1 Ton setengah untuk di antar ke saumlaki untuk di kirim ke luar daerah, kalau satu Loang Boad saja sekali pengangantaran saja sudah di atas satu ton setengan setiap hari, maka sudah pasti sebulan itu pemilik kapal andon bisa menghasilkan puluhan ton telur ikan terbang. Ini baru 1 dari sekian ratus pemilik kapal andon yang ada di laut Seira.

Kita pun tidak tau apakah pemilik pemilik Andon ini mengantongi ijin resmi atau ilegal, karena faktanya banyak andon yang saat ini sudah ada di seira sebagian besar IJINNYA ITU ASPAL ( ASLI TAPI PALSU ) Untuk itu permasalahan ini harus secepatnya di selesaikan, jika pemerintah provinsi maupun DPRD Provinsi Menutup mata dari masalah ini maka jangan salahkan masyarakat yang ada di Seira jika mereka mengambil tindakan yang tidak baik terhadap para pemilik motor Andon ini.

Dari sekian ratusan motor andon yang saat ini sudah berada di perairan Seira, banyak banyak administrasi yang di miliki para pemilik kapal andon ini pun banyak yang ijinnya diduga sudah bekerja sama dengan pihak PTSP, dan di duga ijinnya ini banyak yang palsu. Pantauan kami di lapangan pun telah menemukan beberapa kejanggalan terkait administrasi perijianan yang di dapat oleh para pemilik kapal Andon ini.

Untuk itu harapan kami dari DPC KSBSI KKT dan masyarakat seira kepada Pejabat Gubernur Maluku serta para Wakil Rakyat yang saat ini ada di Provinsi Maluku dapat secepatnya menyikapi permasalahan sebelum terlambat karena kalau tetap di biarkan maka yang akan menerima dampak buruk adalah masyarakat serta para buruh nelayan yang ada di sini.

Sumitro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *