PEMIMPIN SERAKAH, RAKUS TIDAK LAYAK PIMPIN TANIMBAR, DAN TIDAK LAYAK DI PILIH OLEH MASYARAKAT TANIMBAR

Berita, Daerah, Nasional, Politik1700 Dilihat

Saumlaki- TransTV45.Com//- Harta dan tahta bisa menjadikan orang serakah, rakus dan kemaruk. Orang rakus bersifat materialistis dan mereka mendambakan uang dan kekuasaan. Mereka gagal memahami perbedaan antara kebutuhan dan keserakahan. Menjadi serakah adalah menjadi egois. Orang rakus kurang empati dan peduli dengan perasaan orang lain bukanlah bagian dari kamus mereka. Benarlah apa yang dikatakan oleh sala satu Ahli mengatakan bahwa orang yang tamak selalu kekurangan. Bahkan sala satu penulis terkenal menyindir bahwa bagaimanapun juga, manusia hanyalah hewan yang tamak.

Dalam sejarah kekuasaan fir’aun, saking rakus dan kemaruknya, dia tak ingin melepaskan kekuasaannya hingga puncaknya mengaku sebagai tuhan dan menolak semua bentuk kebaikan yang didakwahkan oleh Nabi Musa. Rakus, serakah atas kekuasaan akan menjadikan seorang pemimpin buta hati. Dikatakan bahwa manusia tidak pernah puas, bahwa kamu memberi mereka satu hal dan mereka menginginkan sesuatu yang lebih. Orang serakah tidak dapat berbuat apa-apa, hanya dapat meningkatkan keserakahan mereka.

Hal ini di sampaikan oleh sala satu Toko Muda tanimbar yang saat ini sedang bekerja di sala satu perusahan ternama di jawa barat, dia adalah, Yopi Kelyombar. Kepada media ini lewat telephone selulernya 15/9/2024, dia mengatakan, Pemimpin yang serakah, rakus dan kemaruk seringkali tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki dari harta dan kekuasaan. Mereka selalu ingin lebih banyak, terlepas dari sejauh mana keberhasilan atau kepemilikan yang mereka miliki. Pemimpin serakah tak peduli dari mana dia mendapatkan harta, tak peduli halal haram. Mereka juga tak peduli dan membabi buta mempertahankan kekuasaan, hingga diwariskan. Pemimpin serakah, rakus dan bernafsu menambah waktu kekuasaannya hingga seumur hidup jika perlu.
Hal yang saya sampaikan ini sedang terjadi di tanimbar, jika kita melihat sala satu kontestan politik yang juga ikut bertarung merebut kursi panas KKT satu.

Jika ada calom kepemimpinan telah dihinggapi sifat rakus, serakah dan rakus, maka dirinya akan menjadi pemimpin yang kikir nantinya. Mereka sulit berbagi kekayaan atau pengetahuan mereka dengan orang lain karena takut kehilangan apa yang mereka miliki jika tanimbar di pimpin olehnya. Calon bupati, calon penguasa yang kemaruk seperti itu sering kali menunjukkan perilaku kikir, seperti menolak untuk membayar bagi layanan yang mereka nikmati atau enggan memberikan tip kepada orang yang memberikan pelayanan. Mereka selalu berbicara tentang uang, harta, atau kepemilikan material lainnya, dan seringkali mengukur nilai seseorang berdasarkan kekayaan materi.

Calon Pemimpin daerah seperti itu yang mungkin mengambil risiko finansial yang tidak sehat dalam upaya untuk mendapatkan lebih banyak uang atau harta. Kelompok seperti mereka sulit bersyukur atas apa yang mereka miliki dan selalu merasa tidak puas meskipun memiliki banyak hal. Calon pemimpin tanimbar ini mungkin tidak peduli dengan kebutuhan atau keinginan orang lain dan cenderung egois. Mereka mungkin mencoba menipu atau menyembunyikan informasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi, meskipun hal itu bisa merugikan orang lain. Dia tidak rela jika orang lain mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan. Ini telah di buktikan oleh kelompok ini karena mereka telah membuktikannya dengan menghalalkan segala cara termasuk membunuh langkah dari seorang Petrus Fatlolon untuk tidak boleh maju dalam kontestasi politik di tanimbar demi kepentingan mereka yang ingin menguasai APBD di tanimbar nantinya.

Tidak ada malapetaka yang lebih besar daripada keinginan yang berlebihan. Tidak ada rasa bersalah yang lebih besar daripada ketidakpuasan Dan tidak ada bencana yang lebih besar daripada keserakahan, begitu penegasan Yopi Kelyombar. Perkataan ini benar, sebab jika kekuasaan telah dihinggapi rasa rakus dan serakah maka akan menjadi malapetaka bagi rakyatnya di tanimbar nantinya. Dibawah kepemimpinan yang serakah, maka rakyat akan hidup dalam kesengsaraan, ketersiksaan dan kebinasaan selama 5 tahun ke depan nanti.

Keserakahan kelompok manusia yang ada pada barisan mereka ini tidak akan pernah hilang kecuali setelah kematian menjemputnya. Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh. Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh manusia atau tidak. Tak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi. Untuk itu masyarakat tanimbar sudah harus bangun dari tidurnya jangan mau pilih calon seperti ini apalagi yang bersangkutan ini bukan anak asli dari tanimbar.
Ada figur figur tanimbar yang kalau di lihat mereka layak pimpin tanimbar dan sosok itu hanya ada di kedua kandidat yang saat ini masyarakat tanimbar mengenal mereka dengan sebutan MK, MANYALA KAKA, yaitu Melkianus Sairdekut dan Kelvin Keliduan figur ini lah yang menjadi solusi terbaik untuk memimpin tanimbar 5 tahun ke depan nantinya.

Gilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *