Ahmad Soleh dari Kemenag Brebes bersama Ketua GNPK-RI, Budi Prabowo dalam Siaran Persnya

Berita, Daerah17 Dilihat

BREBES-(08-01-2025) TransTV.com|| Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) akhirnya ikut menyoroti persoalan dugaan sebuah MTs di Brebes yang dituding kelola anggaran tidak sesuai.

 

Rabu, 8 Januari 2025, Ketua GNPK-RI Brebes, Budi Prabowo bersama timnya ngluruk ke kantor Kemenag Kabupaten Brebes bermaksud audensi mengklarifikasi persolan tersebut.

 

Dalam audensi, GNPK-RI mempertanyakan data dimana menurut pihaknya, klarifikasi persoalan yang disampaikan kemenag terkait MTs Darul Ulum Lumpur Desa Limbangan Losari dinilai perlu di perjelas.

 

“Hari ini kami datang di kemenag Brebes dan Alhamdulilah kami dari GNPK-RI Brebes diterima dengan baik, Hasil data yang kami peroleh dari Kemenag Brebes di ketahui memang jumlah siswa dan guru seperti apa yang disampaikan oleh Kasi Madrasah Kemenag Brebes, Ahmad Soleh pada sejumlah media, yaitu jumlah guru 12 dan murid 59, dan ini kami juga diberikan data salinanya,” kata Ketua GNPK-RI Brebes, Budi Prabowo.

 

Namun begitu, disebutkan Prabowo data tersebut akan di kroscek ulang lantaran diketahui seperti disampaikan warga sekitar tidak sesuai.

 

“Namun begitu data ini nanti akan kami kroscek uang dilapangan kebenaranya, karena sesuai dengan informasi yang diberikan warga, jumlah murid 25 dan guru 3,” kata Budi.

 

Budi juga tegaskan jika ditemukan adanya keterangan palsu dan juga penyimpangan lain terkait pengelolaan anggaran, pihaknya siap membawa ke proses hukum.

 

Sementara Pihak Kemenag disampaikan Ahmad Sholeh, dalam audensi disampaikan data data Mts Darul Ulum yang diminta oleh GNPK-RI.

 

Dia juga memastikan data yng disampaikan awal sudah sesuai dengan data yang dimiliki Kemenag Brebes. Namun begitu jika diketahui hasil kroscek pihak kemenag saat kunjungan, pihak MTs memberikan keterangan tidak benar, pihaknya akan memberikan sanksi.

 

“Jadi dari hasil kunjungan kami ke lapangan, kepala madrasah menyampaikan sesuai dengan data Kemenag yang kami miliki, meski saat kunjungan diketahui sejumlah murid tidak seluruh hadir, tapi penyampaian mereka beralasan, namun jika nanti dikemudian hari ada penyampaian yang tidak benar oleh pengurus MTs tersebut, kami akan memberikan sanksi,” tegas Soleh.

 

( Aris hadi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *