Elpiji Langka di Sambas Harga Tembus Rp 30 Ribu, Erwin Johana : Minta Dinas Terkait Bergerak Cepat.

Berita45 Dilihat

Sambas, Kalbar – TransTV45.com || Ketua Komisi ll DPRD Sambas Erwin Johana menyoroti Kelangkaan Gas LPG 3 kilogram atau yang sering di sebut gas melon menjadi masalah yang cukup meresahkan khusus nya di Kabupaten Sambas.(23 Juli 2025)

Hal tersebut disampaikan salah satu warga di kecamatan Teluk keramat yang nama nya tidak mau di sebutkan menyampaikan kelangkaan Gas Elpiji ukuran 3 kg, jika pun tersedia, harga gas melon ini mencapai hingga 30 ribu pertabung bahkan lebih.

“Susah cari gas Elpiji 3 kg, walaupun ada  pangkalan diDesa kami sering tidak kebagian, terpaksa kami  beli di Desa laing dengan harga 30 ribu, kadang kami pulang dengan tangan hampa karena tak satu pun toko menyediakan elpiji 3 kg”. ujar nya

Menanggapi hal tersebut Erwin Johana dari fraksi PKB mengatakan perlunya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk segera mengatasi persoalan kelangkaan LPG bersubsidi.ia menyebut kan melonjak nya harga gas Elpiji di pasaran disebabkan oleh distribusi yang tidak terkendali.

“Terkait kelangkaan Gas subsidi 3 kg ini, kita berharap dinas terkait segera turun kelapangan cari penyebab langkanya gas tersebut hingga mengakibatkan harga melambung tinggi”.

Ia pun menambahkan, “Kasian masyarakat kabupaten Sambas saat ini lagi susah mencari gas 3kg, udah langka belinye mahal, kasian ibu2 rumah tangga dan usaha2 kecil, kita minta dinas terkait bergerak cepat dalam menangani persoalan ini”. Ujar nya

Menanggapi kelangkaan tersebut Suparno selaku Kabid perdagangan Dinas Kumindag Sambas mengatakan saat di konfirmasi awak media melalui Via Whatapps dan mengatakan,

“Kalau di liat dari data distribusi gas lpg 3kg, pada bulan 6 memang terjadi penurunan jumlah tabung yang terdistribusi, selain itu jiga dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat pasca lebaran haji dan 1 muharam, dan untuk mengatasi kelangkaan tersebut Dinas Kumindag terlah meminta penambahan kuota gas lpg 3kg ke pertamina”.

Ia pun menambahkan, “Untuk penambahan kuota tidak kita sebutkan biasanya yg di salurkan nanti kuota fakultatif, yg belum tersalurkan”. Ujar nya. ||jurnalis:Mulyono

(Editor Wakorwil Kalbar Suparman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru