Miris! Akses Menuju “Miniatur Raja Ampat” Pantai Meleura Bak Kubangan Kerbau, Jalan Rusak Parah Rontokkan Roda Ekonomi Warga

Berita, Daerah229 Dilihat

Muna Sultra- TransTV45.com||​Pantai Meleura, Destinasi wisata yang dijuluki “Miniatur Raja Ampat”  Di desa Lakarinta Kabupaten Muna, kini terancam keindahannya. Bukan karena bencana alam, melainkan oleh kondisi akses jalan yang memprihatinkan. Kondisi jalan yang rusak parah, menyerupai kubangan kerbau, tidak hanya mengancam kenyamanan pengunjung, tetapi juga secara signifikan merontokkan roda ekonomi masyarakat setempat.

​Perjalanan menuju pantai yang menawarkan pesona serupa Raja Ampat ini sejatinya menjanjikan pemandangan eksotis. Namun, harapan itu sering kali pupus di tengah jalan. Rute yang seharusnya menjadi gerbang keindahan alam, kini justru menjadi momok bagi para pelancong.

Lubang-lubang menganga, genangan air yang dalam saat kondisi Hujan, dan aspal yang terkelupas menjadi pemandangan lazim di sepanjang jalur yang membentang beberapa kilometer itu.

​Bagi kendaraan roda dua, melintasi jalan ini adalah sebuah tantangan ekstrem. Risiko terperosok, ban pecah, atau bahkan kecelakaan kerap menghantui. Pengendara harus ekstra hati-hati, meliuk-liuk menghindari bagian jalan yang paling parah, yang seringkali memakan waktu tempuh lebih lama dari seharusnya.

Sementara bagi kendaraan roda empat, situasinya tak jauh berbeda. Mobil seringkali harus melaju perlahan, bahkan ada titik-titik yang tidak bisa dilewati sama sekali.

​Kondisi jalan yang buruk ini berimbas langsung pada sektor pariwisata dan ekonomi warga. Para pelaku usaha pariwisata lokal,  pemilik warung makan dan pelaku UMKM, penyedia jasa perahu,  merasakan dampak negatifnya.

​”Pendapatan kami menurun drastis sejak jalan makin parah,” keluh yang menolak Namanya di tulis.

salah seorang warga yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata di Pantai Meleura.

“Banyak calon pengunjung yang akhirnya membatalkan niatnya setelah mendengar atau melihat kondisi jalan. Mereka tidak mau ambil risiko.”Ujarnya.

​Tak hanya itu, akses yang sulit juga menghambat distribusi barang dan kebutuhan pokok. Para pedagang kesulitan membawa dagangan mereka ke pantai, yang berakibat pada naiknya harga jual dan berkurangnya ketersediaan barang. Nelayan pun terkadang kesulitan membawa hasil tangkapan mereka ke pasar karena kondisi jalan yang memperlambat proses distribusi.”Lanjutnya.

​Pemerintah daerah Kabupaten Muna seolah terkesan menutup mata terhadap keluhan warga dan potensi pariwisata yang luar biasa di Pantai Meleura. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan signifikan yang dilakukan. Warga berharap agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki akses jalan ini.

​”Kami hanya ingin Pantai Meleura bisa dinikmati semua orang tanpa harus bersusah payah. Jika jalannya bagus, pasti banyak wisatawan yang datang, dan ekonomi kami pun ikut terangkat,” harap Warga Lakarinta Ini.

​Sementara itu kepala desa Lakrinta saat di Konfirmasi Mengatakan.”

“Keindahan alam Pantai Meleura yang dijuluki “Miniatur Raja Ampat” patut dilestarikan dan dikembangkan. Namun, tanpa akses yang memadai, potensi besar ini terancam terbuang sia-sia. Perhatian serius dan tindakan nyata dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah krusial ini demi kemajuan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat.”Ujar Falahudin.

Dia Juga Menambahkan Bahwa kami sebagai Pemerintah desa Sudah berusaha untuk memperbaiki kondisi Jalan Rusak Parah Akan tetapi Belum Ada Sentuhan Dari pemerintah daerah Kabupaten dan Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Ya Kami sebagai pemerintah desa Sudah berusaha dan membuat proposal untuk perbaikan Jalan menuju Pantai Meleura Namun belum ada Hasil.”kata Kades Lakrinta.

“Saya sudah pergi di kantor Dinas Cipta Karya Sulawesi tenggara,Pihak dinas Cipta Karya mengakui bahwa pantai Meleura memiliki potensi besar untuk di kembangkan wisatanya Hanya saja kendala utama adalah Akses Jalan menuju Pantai Meleura.saya juga setiap kali pertemuan dengan pemerintah daerah tidak ada yang lain saya suarakan selain Akses Jalan Menuju Wisata.”Ujar Falahaudin.

“Pemda Muna selalu mengatakan bahwa tetap ada upaya-upaya yang di lakukan pemerintah daerah Kabupaten Muna Namun sampai Hari ini belum ada realisasi.padahal mau di Pikir desa Lakarintah dengan destinasi wisatanya yang mempesona adalah Aset Daerah.Namun Hari ini Asas manfaat untuk desa Tidak Ada.padahal Komitmen yang di bangun pemerintah daerah kabupaten Muna 60/40.60 persen untuk Pemda muna dan 40 persen untuk desa.”Ucap Falahaudin.

“Hasil dari Retribusi kami hanya bisa menyetor yang semula hanya sekitar 9 jutaan kini Naik jadi 10 juta/Tahunya.

Jadi,Hari ini kami sedang mencari Cara Agar jalan menuju Akses Destinasi pantau meluara itu di aspal.agar perputaran Ekonomi di desa La karinta ini berjalan Lancar.”Ungkap Kades yang terpilih beberapa Waktu lalu itu.

(Laode Ramuli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *