Warga Desa Penggalangan Minta Polres Tebing Tinggi Usut Dugaan Penyelewengan Beras Bansos 

Hukum1712 Dilihat

Tebing Tinggi||TransTV45.com|| Ratusan warga Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara bersama LSM PAKAR Sergai mengelar aksi demo di depan Polres Tebing Tinggi, Kamis (29/02/2024).

 

Dalam orasinya, para pendemo menuntut agar Kepala Desa (Kades) Penggalangan, Boini mundur dari jabatannya karena dinilai tidak bertanggung jawab atas penyaluran beras Bantuan Sosial (Bansos).

 

Salah seorang pendemo mengungkapkan bahwa aksi demo ini dipicu atas adanya dugaan penyelewengan beras bansos yang disalurkan pemerintah pusat melalui Kantor Pos di awal Januari 2024 yang lalu.

 

Dimana beras yang seharusnya dibagi di Kantor Pos diambil alih oleh Pemerintah Desa Pengalangan untuk dibagikan kepada penerima Bansos.

 

Namun kenyataannya, warga yang seharusnya menerima Beras Bansos tersebut tidak kunjung dibagikan. Akan tetapi beras itu malah dibagikan kepada pendukung suami Kades Pengalangan inisial HH yang merupakan salah seorang Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Dapil V Kabupaten Sergai.

 

Salah satu pendemo bernama Surtana Boru Manulang dalam aksi demo tersebut mengatakan jika dirinya telah menerima telepon dari Kaur Desa Pengalangan bernama Irma, yang berisi kata – kata diduga pengancaman dan intimidasi karena dirinya turut dalam aksi demonstrasi.

 

Dikatakan Surtana, sebelum penyaluran Beras Bansos, Kaur Desa Irma menelepon dirinya untuk mengantarkan Kartu Keluarga (KK) ke rumah Kepala Dusun (Kadus) karena akan ada bantuan beras 10 kg dari pemerintah.

 

“Tetapi hingga saat ini saya belum menerima bantuan berasnya, berbeda dengan warga yang lain seperti tebang pilih. Irma beralasan saya tidak bisa menerima Bansos karena memiliki mobil angkutan (angkot) dan tidak mendukung suami Kades Boini inisial HH sebagai Caleg,” ujar Surtana

 

Dijelaskan Surtana, beberapa hari yang lalu warga juga telah melakukan aksi demo di Kantor Camat Tebing Syahbandar dan usai aksi itu ada sebagian warga yang akhirnya diberikan Beras Bansos tersebut.

 

“Apa bila ada bantuan dari pemerintah, jangan tebang pilih. Jangan karena hanya memihak mendukung HH sebagai caleg, mereka saja yang dibagi. Padahal beras itu merupakan Beras Bansos sehingga banyak warga yang seharusnya sebagai penerima manfaat, tidak dibagikan pihak desa,” sebutnya.

 

Ketika ditanyakan terkait adanya pengancaman oleh Kaur Desa kepada salah seorang pendemo melalui pesan WhatsApp, Kades Pengalangan, Boini menjawab akan mempertanyakan hal tersebut kepada perangkat desanya itu.

 

“Nanti, saya tanyakan dulu pak, saya lagi diluar,” balasnya singkat dan tidak bersedia mengangkat telepon miliknya ketika dihubungi.

 

 

Azwin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *