1×24 Jam Pelaku Pembunuhan Wanita Paruh Baya Diringkus Polres Lampung Utara

Hukum & Kriminal796 Dilihat

Lampung Utara||TrensTV45.com||Dalam waktu 1×24 pelaku pembunuhan yang menimpa seorang wanita paruh baya di Wonogiri II, Kelurahan Kelapa 7, Kecamatan Kotabumi Selatan akhirnya diringkus Tekab 308 Presisi Sat Reskrim Polres Lampung Utara.

 

Pelaku SA (30) yang merupakan tetangga korban diamankan petugas saat berada di Tanjung Aman Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara, Senin (24/6/24).

 

Kasat Reskrim Iptu Stef Boyoh mewakili Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna mengatkan, setelah melakukan serangkain penyidikan pelaku berhasil diamankan sehari pasca kajadian.

 

“Ahamdulillah dalam 1×24 pelaku berhasil kita amankan satu hari pasca kejadian,” ujar Kasatreskrim Iptu Stef Boyoh.

 

Dari hasil pemeriksaan terang Kasat, diketahui motif pelaku sakit hati atas ucapan korban, dimana pelaku yang belum memiliki anak mendapat ucapan tidak elok dari korban.

 

“Ada ucapan dari korban yang membuat pelaku sakit hati, sehingga ia melakukan aksi nekat tersebut,” kata Iptu Stef Boyoh.

 

Dimana peristiwa terjadi ketika pelaku berpura-pura meminjam pompa kepada korban lewat pintu belakang, setelah berpura-pura menggunakan pompa tersebut, pelaku mengembalikan pompa sembari melihat situasi. Setelah situasi mendukung, kemudian pelaku membekap korban dan menjatuhkanya ke lantai.

 

Dalam kondisi setengah sadar, pelaku mencekik korban dengan kabel mikrofon yang diambilnya dari kamar, setelah mengetahui korban tidak bernafas kemudian pelaku menyeret korban ke kamar menutup mukanya dengan kain keset lantai dan menyiramkan dengan air.

 

“Pelaku sengaja mengacak-ngacak rumah korban untuk mengelabui kejadian seakan-akan rumah korban dirampok. Bahkan uang korban yang sempat diambil pun ia buang,” terang Kasat.

 

Saat dilakukan pemeriksaan pelaku SA mengakui semua perbuatannya, Ia mengaku tidak menyesal melakukan ini, karena saya sudah terlalu sakit hati, bahkan pelaku sempat membantu memasang tarup di rumah korban saat proses pemakaman.

 

“Saya sakit dengan ucapan korban yang mengatakan untuk mengadokan istri saya kepada laki-laki lain, karena sampai sekarang kami belum diberi keturunan,” terang SA saat menjalani pemeriksaan.

 

 

Toni Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *