Aceh-Timur.Transtv45.com- Hal itu terungkap dari pengakuan sejumlah pihak yang tidak ingin disebutkan namanya, diantaranya ialah anggota DPRK Aceh Timur, menanggapi sepinya pemberitaan terkait dugaan insiden keracunan gas kedua
kalinya yang dialami warga desa
Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur beberapa waktu lalu.Ini Tanggapan BPJS Lhokseumawe Terkait Data Kapita Faskes Nyasar Secara Dramati
Ada beberapa organisasi media yang didekati Medco dan kabarnya dikasih laptop, dan ada juga yang memilih fasilitas lainnya, kita mencurigai ini pemyebab sepinya pemberitaan kasus ke dua ini,” kata sumber anonim yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Indikasi dugaan permainan opini juga terlihat sehari setelah insiden keracunan kedua terjadi, dimana berita bantahan dari pihak Medco jauh lebih banyak dibanding pemberitaan terjadinya insiden yang mengancam nyawa ratusan keluarga di wilayah itu.
Selain itu, potongan informasi soal isu bagi -bagi laptop itu juga menyeruak di berbagai grup whatsapp dan medsos lainnya, namun sumber – sumber tersebut enggan menyebutkan organisasi maupun pihak mana saja yang diduga menerima pemberian tersebut.
Wartawan media ini juga sudah mencoba melakukan konfirmasi dengan pihak humas Medco melalui WhatsApp terkait hal diatas, namun sayangnya hak jawab yang diberikan oleh wartawan media ini belum ada respon dari pihak humas Medco hingga berita ini diterbitkan, (Saiful)
