Akibat Terjangan Banjir,Tembok Masjid Pekon Teluk Brak Pematang Sawa Ambruk

Breaking News287 Dilihat

TANGGAMUS TRANS45.COM|Tiga Kali Kebanjiran mengakibatkan pondasi Masjid Teluk Brak pondasi Masjid Al-Barokah yang berlokasi di pekon, Dusun Teluk Brak Pekon, Desa Teluk Brak wilayah selatan, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, ambruk dan butuh perhatian semua pihak. Ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur seluruh wilayah Pekon.

Dalam mengantisipasi gerusan air yang akan datang, masyarakat telah berusaha melakukan pencegahan dengan bergotong royong mensusun kembali batu-batu di sekitar aliran air tersebut.

Namun terkendala dana sehingga masyarakat tidak dapat membangun pondasi atau pembatas air, pasalnya masjid tersebut juga masih dalam proses renovasi pada sejumlah bagian menggunakan dana swadaya.

Pujiono selaku pengurus masjid Al-Barokah mengatakan, bahwa sudah tiga kali masjid tersebut mengalami kebanjiran, air mulai menggerus setelah jebolnya pondasi pagar kawat (bronjong) penahan air.

“Dulu tidak sampai kesitu, berhubung 3 kali diterjang banjir dan beronjong jebol akhirnya kena pondasi masjid. Bahkan jika banjir besar, air masuk ke dalam masjid,” jelas Pujiono, Minggu (17/10/21).

Selaku pengurus masjid sekaligus RT, Pujiono juga mengajak warganya untuk bergotong royong mengumpulkan batu menutup sementara pondasi yang tergerus air.

“Saya hari ini juga menggerakan gotong royong mengumpulkan batu untuk sementara penahan pondasi masjid Al-Barokah ini,” ucapnya.

Pujiono berharap adanya bantuan pemerintah maupun donatur yang peduli terhadap keberlangsungan masjid tersebut, sebah renovasi masjid pada sejumlah bagian itu belum selesai. “Sebagai ketua masjid, saya mohon dengan hormat kepada aparat terkait maupun donatur dapat memberikan bantuan”.

Sementara itu, menurut Sekdes Pekon Teluk Brak Rodiansyah bahwa masjid memiliki panjang masjid 12 meter dengan estimasi  panjang pondasi hingga ke muara sekitar 200 meter.

Masjid tersebut sedang dilakukan renovasi pada sejumlah bagian termasuk lantai maupun atap hasil swadaya masyarakat.

“Saat ini masih dilakukan perbaikan dengan swadaya masyarakat namun kurang mencukupi. Setelah banjir 3 kali, air mengikis pondasi, bahkan saat banjir besar air sampai masuk ke masjid,” pungkas Rodiansyah.

Rodiansyah juga berharap, apabila ada donatur yang bersedia membantu sebab tempat ibadah tersebut butuh penanganan cepat.

Jurnalis : Helmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *