Jika Masih Ada Korupsi, Dipastikan Investor Enggan Berinvestasi

Breaking News267 Dilihat

KUPANG.TRANSTV45.COM| Dialog publik yang dilaksanakan TVRI dengan tema “Cegah Korupsi di Dunia Bisnis di Nusa Tenggara Timur” dengan narasumber Wakil Ketua KPK/Lili Pintauli Siregar bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (JNS) dan Wakil Ketua umum Kadin Provinsi NTT yang juga Wakil Ketua Komite Advokasi Daerah (KAD) Provinsi NTT/Bobby Lianto. Dialog publik tersebut dilaksanakan di studio TVRI kupang pada hari ini senin 25 Oktober 2021.

Wakil Ketua KPK/Lili Pintauli Siregar dalam dialog tersebut menyampaikan bahwa korupsi akan membuat investor takut untuk berinvestasi serta tidak akan adanya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Dari data statistik KPK menunjukan bahwa yang tertinggi menjadi pelaku tindak pidana korupsi adalah para pelaku usaha. Maka dari itu KPK berpikir untuk turut menyentuh sektor badan usaha karena tidak hanya birokrat saja yang harus kita beri pemahaman tentang tindak pidana korupsi tetapi juga para pelaku usaha. Contohnya jika disebuah daerah Birokrasinya berbelit-belit dan perijinan tidak benar tentu akan berdampak pada investor yang akan menanamkan modal di daerah tersebut dan hal ini akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Maka dari itu dua tahun lalu sudah di bentuk KAD atau Komisi Advokasi Daerah yang ada di daerah dan KAN atau Komisi Advokasi Nasional yang berada pada tingkat Nasional. Komite ini akan berfungsi sebagai forum komunikasi dan advokasi antara regulator dan pelaku usaha.”

Dalam dialog tersebut Wagub JNS menyampaikan adanya penurunan kasus korupsi di NTT yang membuat KPK memberi penghargaan kepada NTT dalam pencegahan korupsi.

“Dalam hal penanganan korupsi di NTT terdapat tren menurun yang cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir dan ini terbukti atas penilaian KPK bahwa dari 34 Provinsi di Indonesia, NTT masuk ke level 6 yang terbaik dalam pencegahan korupsi. Pertumbuhan investasi di NTT tahun 2020 adalah sebesar 4,23 triliun atau naik 107,30% dari target RPJMD NTT sebesar 4 triliun. Bulan Januari sampai Juni tahun 2021 investasi yang masuk ke NTT adalah sebesar 2,28 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 pada semester yang sama ada terjadi kenaikan sebesar 16,88%.”

Wagub JNS juga mengatakan bahwa tidak segan-segan untuk langsung memecat oknum ASN yang kedapatan melakukan tindak pidana korupsi.

“Saya bersama Gubernur NTT tidak mentoleransi apapun praktek korupsi dan kami akan bertindak tegas seperti pemecatan langsung.”

Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua umum Kadin Provinsi NTT/Bobby Lianto menyampaikan sudah adanya peningkatan pencegahan korupsi di NTT karena keterbukaan informasi yang bisa diakses oleh publik.

“Dalam bidang perijinan Pemerintah Provinsi NTT mengalami suatu peningkatan, artinya untuk bagian perijinan semakin terbuka dan terlayani dengan baik. Dan saya sangat senang dengan terbentuknya KAD berkat kerja sama dengan KPK karena yang kita bicarakan adalah mengenai langkah-langkah pencegahan korupsi yang dilakukan dengan harapan akan mencegah korupsi ini sedini mungkin.” *(NTT/RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *