Majene, Transtv45.Com –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) menganugerahkan penghargaan kepada Desa Tandeallo Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene sebagai desa budaya 2021.
Desa Tandeallo merupakan salah satu desa terpencil di pegunungan Bumi Assamalewuang ini, berhasil meraih penghargaan sebagai desa budaya setelah melewati seleksi yang cukup ketat melalui Program Daya Desa Kemendikbud RI.
Terdapat lima desa yang ditetapkan sebagai desa budaya 2021, yaitu Desa Tandeallo Kabupaten Majene Sulbar, Desa Maitara Utara Kabupaten Maluku Utara, Desa Mulyasari Kabupaten Karawang Jawa Barat dan Desa Pedalaman Kabupaten Sanggau Kalbar,” Suparman sebagai pendamping lokal Program Daya Desa di Tandeallo Kecamatan Ulumanda, Jumat (17/12/2021).
Pendamping Program Daya Desa Kemendikbud untuk Kabupaten Majene lainnya Muhammad Irfan juga menjelaskan, terdapat dua desa di Majene mengikuti Program Daya Desa, yaitu Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae dan Desa Tandeallo Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene.
“Program ini, adalah upaya pemajuan kebudayaan di desa, dengan tujuan menggali terus potensi budaya di desa-desa, dan program ini sejak Juni 2021 lalu, dan sudah mulai menggali potensi di dua desa, yaitu Tandeallo dan Desa Palipi Soreang. Jadi memang sudah melalui banyak tahapan, sejak Juni sudah melakukan penggalian potensi, kemudian pemanfaatan dan terakhir kemarin rencana aksi,” ujar pria kelahiran Desa Tandeallo itu.
Untuk Desa Palipi Soreang lanjut Irfan, telah berhasil membangun sekolah budaya Sipamandar, kemudian di Tandeallo fokus pada pendokumentasian dan pengembangan kebudayaan Adat Tuho. “Dan kita bersyukur, Kemendikbud kasih penghargaan untuk Desa Tandeallo, dari lima desa se-Indonesia. Tentu ini suatu kebanggan buat kawan-kawan daya desa dan daya warga,” terang alumni Pascasarjana Sosiologi Pedesaan di UNNES Semarang itu.
” Irfan mengapreasi daya desa dan daya warga di Tandeallo. “Pemajuan kebudayaan Desa Tandeallo sangat diminati masyarakat, karena ikut langsung menggali potensi sebagai identitas dari sendiri. Jadi kita harap ke depan semua desa di Majene dapat program yang sama,” harapnya.
Sementara, Kepala Desa Tandeallo Muhammad Hasri mengaku, bangga atas penghargaan dari Kemendikbud RI. Ia menyebut penghargaan yang didapatkan bukan penghargaan Kepala Desa tapi seluruh warga Desa Tandeallo.
“Kita sangat bersyukur karena prestasi yang kita dapatkan, itu semua atas kerjasama seluruh masyarakat, seluruh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan tentu daya desa yang memang sangat bekerja keras,” ucap Hasri.
Ia menguraikan, dari 300 desa seluruh Indonesia yang masuk nominasi, namun keluar hanya 5 desa sebagai peraih penghargaan. “Hal inilah kita membuat bangga, atas kebanggaan ini, Pemerintah Desa bersama masyarakat Tandeallo akan terus mengembangkan potensi budaya di Tandeallo, yang tentunya kita akan terus gali dengan berlandaskan budaya kita, yaitu adat tuho,” ujar Hasri.
Kepala Desa periode kedua ini, juga menegaskan, akan mendukung program daya desa melalui penganggaran. “Jadi ke depan kita masukkan ke dalam pembahasan APBDes. Saya sudah sampaikan kepada pendamping daya desa, bahwa yang penting sudah ada draf program-program apa yang akan dilakukan, tentu kita dukung,” urainya.
Dituturkan, penganugerahan desa budaya disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Kemendikbud RI yang digelar di kantor Kemendikbud RI Jakarta. “Dalam Penyiaran secara daring, urut menyaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Ardiansyah,” akunya.
Terpisah, Sekda Majene Ardiansyah sangat mengapresiasi atas prestasi nasional yang di raih Desa Tandeallo, karena mengangkat nama Kabupaten Majene dan seluruh lapisan masyarakat Majene Desa Tandeallo yang telah berhasil membuktikan bahwa merawat kebudayaan sangatlah penting bagi setiap daerah.
Wahid