Bupati Edi Terperangkap Dalam Genggaman Kapitalis

Breaking News307 Dilihat
Plasidus Asis Deornay., S.H. (Foto : Isth)

LABUAN BAJO-TRANSTV45.COM| Pada saat Edi Endi duduk sebagai anggota DPRD Manggarai Barat, sosok Edi Endi tampak terlihat berkarakter. Dalam pelbagai isu, Edi Endi selalu tampil berbeda dari anggota DPRD lainnya.

Keberpihakannya untuk membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat terdengar nyaring, tegas dan berwibawa. Kala itu, saya masih ingat, bagaimana Edi Endi mengkritik pembangunan Marina. Edi Endi ingin agar pembangunan Marina saat itu tidak hanya untuk para pengusaha besar, tetapi pengusaha lokalpun diberi ruang. Tidak ada manfaatnya kalau kami sebagai rakyat mabar hanya melihat gedung yang megah ini saja “.

Begitu juga soal hutan bowosie, misalnya. Narasi-narasinya mengingatkan saya pada karakter seorang Edi Endi. Tampak ada kesan bahwa seorang Edi Endi akan serius memperjuangkan kepentingan rakyatnya. Apa hasilnya hari ini? Mari kita telusuri fase kepemimpinannya.

Ketika Edi Endi terpilih menjadi Bupati Manggarai Barat, karakter yang tadinya tampak tegas dan nyaring itu berubah menjadi “pendengar setia”. Bahkan tunduk pada kekuasaan diatasnya. Kekuasaan tertinggi tampaknya terpusat pada bosnya yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi. Mulai dari peraturan, prosedur, maupun membuat keputusan, selalu didominasi oleh pihak oleh tertentu. Sehingga orang yang bekerja dalam naungannya, harus mengikuti dan menjalankan perintah. Fakta ini saya amati terjadi di kepeimiminan Edi Endi hari ini. Bupati Edi terperangkap dalam genggaman kapitalis.  Kewibawaannya sebagai seorang  Bupati Manggarai Barat hilang dan tidak berdaya apa-apa.

Apakah Edi Endi benar demikian? 

Mari kita telisik gaya kepimpinannya. (style of leadership). Untuk mengukur gaya kepemimpinan seseorang bisa dilihat dari 3 (tiga) model kepemimpinan

Pertama, model kepimpinan yang timbul karena anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, model kepemimpinan yang timbul karena sifat atau karakter dari seseorang. Ketiga, model’ kepemimpinan yang timbul karena hasil dari proses pembelajaran.

Dari tiga model’ kepemimpinan itu saudara ingin mengkategorikan Edi Edi pada model’ yang mana. Penilaian kita pasti berbeda. Dari pengamatan saya, Edi Endi tepatnya ada pada kategori model’ kedua yakni model kepemimpinan yang timbul karena sifat atau karakternya.

Karakter yang sama juga ada pada Viktor Laiskodat. Keduanya bagai pinang dibelah dua. Nyaris sama. Pandai bermain kata-kata tetapi hasil akhirnya nol besar. Banyak janji manis dari keduanya belum terealisasi. sama sekali. Benar juga jika Edi Endi sering dijuluki “Jacky Chan. Lincah cerdik dan gesit. Rakyat bahkan timsesnya dulu satu persatu dijauhkan dari lingkarannya.

Marina dibangun untuk siapa? Tanah ulayat bowosie dicaplok untuk siapa? Tanah, sawah, pekarangan bahkan rumah warga digusur untuk jalan menuju golo mori untuk siapa? Tanah 30 hektar di keranga milik pemda yang akan dibangun hotel bintang lima untuk siapa? Model kepemimpinan seperti ini cenderung otoriter dan menguntungkan kelompoknya.

Sifat dan karakter yang ingin benar sendiri dan tidak peduli dengan rakyat adalah type kepemimpinan otoriter (Authoritarian leadership). Kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang absolut dan menginginkan semua orang patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin.

Pemimpin otoriter cenderung merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar. Sehingga mereka beranggapan bahwa semua kesuksesan yang terjadi adalah karena hasil dari kepemimpinan mereka. Mereka pun tidak suka mendapat kritik dan saran dari orang lain.

Gaya kepemimpinan ini sering dipandang negatif karena tidak adanya kebebasan berpendapat untuk orang lain selain sang pemimpin itu sendiri. Tampaknya model kepemimpinan seperti ini terjadi di bumi NTT dan Manggarai Barat.

Gerakan “People Power”.

Tidak ada pilihan lain. Rakyat harus bangkit untuk melawan. Ketika muncul pemimpin otoriter, rakyat harus bersatu untuk melawannya.

Penulis : Plasidus Asis Deornay S.H.
Advokat tinggal di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *