Selama Festival Religi Golo Koe di Labuan Bajo, Ini Harapan Wabup Weng

Breaking News375 Dilihat
Selama Festival Religi Golo Koe di Labuan Bajo, Ini Harapan Wabup Weng
Selama Festival Religi Golo Koe di Labuan Bajo, Ini Harapan Wabup Weng. (Foto : Isth)

LABUAN BAJO-TRANSTV45.COM| Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat kerjasama Keuskupan Ruteng, Polres Mabar, Kemenparekraf, Kemenkominfo, BPOP LBF serta komunitas Lintas Agama dan pihak terkait, menggelar ‘Festival Religi Golo Koe’ di Labuan Bajo NTT. Festival itu berlangsung sejak 8 hingga berakir 15 Agustus mendatang.

Untuk pertamakalinya, Pemkab Mabar bersama Keuskupan Ruteng akan menggelar perarakan akbar prosesi Patung ‘Maria Asumta Nusantara’ melalui Laut dan Darat. Prosesi yang unik itu akan berlangsung pada 14 Agustus nanti. Prosesi itu merupakan salah satu agenda pertama kali di gelar sejak Mabar berdiri tahun 2003 silam.

Festival yang digagas oleh pemkab Mabar bersama Keuskupan Ruteng itu, mendapat sambutan antusias dari seluruh lapisan masyarakat se- Manggarai Raya. Hal ini terlihat sejak defile pukul 16.30 Wita, ribuan warga sudah mulai memadati jalan-jalan utama menuju panggung Waterfront City. Tampak terlihat para aparat keamanan dengan sigap mengatur lalulintas orang yang mulai berdatangan hendak mengikuti Open Ceremony Festival Golo Koe.

Sebanyak 1.179 utusan dari Paroki- paroki dan lembaga sekolah se- keuskupan Ruteng, paguyuban-paguyuban nusantara di Labuan Bajo, tokoh masyarakat dan pihak terkait ikut aktif berpartisipasi menyukseskan festival itu .

“Pada malam ini kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan baik dan sehat. Sebagai tuan rumah tentunya atas nama pemerintah dan masyarakat kami mengucapkan selamat datang dan tiba di Labuan Bajo untuk seluruh peserta khususnya yang berasal dari paroki-paroki di Manggarai dan Manggarai Timur. Semoga selama berada kurang lebih 8 hari di Labuan Bajo Bapak Ibu semua selalu sehat dan dalam berkat dan lindungan Tuhan,” kata Wakil Bupati Yulianus Weng saat menyapa hadirin pada pembukaan festival Golo Koe, Senin (8/8/2022) Petang.

Wakil Bupati Yulianus Weng mengajak seluruh hadirin yang mengikuti kegiatan festival Golo Koe ini untuk menjaga suasana damai, suasana harmonis dalam setiap kegiatan selama sepekan ini.

Dikatakanya, kita yang hadir dan mengisi acara pada pentas-pentas seni selama seminggu ini berasal dari berbagai ragam budaya, suku bahasa adat istiadat tapi saya dan kita semua yakin dalam kebhinekaan itu, dengan atas perlindungan Bunda Maria Assumpta Nusantara kita semua bisa menjaga suasana yang tetap aman damai dan harmonis .

“Kita tunjukkan bahwa umat keuskupan Ruteng ini, bisa menjaga kedamaian, keharmonisan dalam kebhinekaan kita,” katannya.

Sementara itu, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat mengajak seluruh umat untuk merajut tali kasih penuh persaudaraan.

“Mari kita rajut tali kasih, kita bincang bingkai persaudaraan membentuk mosaik-mosaik indah Bhineka Tunggal Ika,” kata Uskup Sipri .

Menurutnya, pariwisata bukanlah penuh keringat belaka tetapi juga pesta sukacita. Bukan hanya pesta orang-orang berduit tetapi pesta rakyat kita bersama.

Pariwisata sejatinya harus berpartisipasi, artinya dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal, serta membahagiakan dan mensejahterakan kehidupan kita.

Oleh karena itu, terimakasih banyak atas kehadiran aktif dan keterlibatan kreatif kita semua dalam merayakan festival ini.

Festival religi kultural Golo koe ini digagas dan diselenggarakan oleh gereja keuskupan Ruteng, dalam kerjasama yang intensif dan harmonis dengan Pemda Manggarai Barat, BPOLBF dan para stakeholder lainnya.

Oleh karena itu, kami sampaikan apresiasi kepada seluruh panitia yang mau menyelenggarakan dan mensukseskan festival ini.

“Anda semua adalah orang-orang yang hebat telah mengorbankan pikiran, tenaga, waktu dan segalanya,” ungkapnya.

Labuan Bajo baru yang dikumandangkan oleh Bapak Presiden Jokowi tidak sekadar terletak dalam sarana dan fasilitas pariwisata yang mewah, tetapi juga didampingi oleh orang-orang seperti anda yang dengan tulus hati berbakti bagi kepentingan umum dan tanpa pamrih membangun kota dan wilayah Manggarai raya Flores ini jadi yang terbaik.

Lebih lanjut Uskup Ruteng mengatakan, dari Labuan Bajo ini kita ingin juga kumandangkan pesan ke seluruh Nusantara dan seantero jagad, pariwisata menjadi indah dan menyentuh kalbu tak kala dibangun dan tumbuh dalam dinamika budaya dan spiritualitas setempat, terbuka dan eksklusif.

Bukan yang menyingkirkan, tetapi yang merangkul yang lain. Indonesia tanah air tercinta kita menjadi hebat dan masyur bukan dalam keseragaman tetapi dalam keragaman yang bersatu.

Karena itu Paus Fransiskus mengajak kita menjadi gereja dengan pintu-pintu terbuka, menjadi gereja yang merangkul semua orang dari berbagai suku dan keyakinan, gereja yang  terlibat dalam canda tawa semua orang dan ingin menyeka air mata kesedihan dari pipi setiap anak bangsa yang menderita.

Mari kita ulurkan tangan persahabatan, mari kita rangkai perarakan kasih dalam festival Golo Koe ini bersama mazmur yang kami kutip pada awal tadi,” ujarnya .

Kita ingin pula merasakan keindahan alam dan kemolekan ciptaan dalam berbagai perayaan selama sepekan ini. Mari kita jaga dan rawat bumi congkasae Manggarai ini dengan segala yang hidup dan berteriak di dalamnya. Tanah Nuca Lale ini adalah rumah kita bersama.

Melalui kemolekan alam, kita menemukan dan merasakan kehadiran sang khalik pencipta segala ini. Pariwisata sesungguhnya ziarah mengendus jejak Allah dalam keindahan dan kecintaan dalam perjumpaan suka cita anak manusia.

“Mari kita bergembira dalam pekan festival ini. Labuan Bajo adalah milih kita semua. Tempat indah ini adalah tanah bumi kita semua. Mari kita sujud dan takjub menyembahNya. Terima kasih Tuhan takala engkau sedang tersenyum. Selamat bersuka cita dalam festival Golo Koe labuan Bajo dalam peristiwa pariwisata religi,” Pungkas Uskup Siprianus Hormat. *(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *