Wakil Bupati Sleman Bersama Dinas Terkait Terus Melakukan Pemantauan Aktifitas Gunung Merapi

Peristiwa282 Dilihat

Sleman, TransTV45.com ||Paska terjadinya erupsi gunung Merapi pada Sabtu (11/3), Pemkab Sleman bersama sejumlah pihak melakukan koordinasi sekaligus memantau kesiapan penanganan bencana di beberapa tempat, Minggu (12/3/2023)

Pantauan Merapi dihadiri Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kapolresta Sleman, Kombes Pol Aris Supriyono, Dandim/0732 Sleman, Letkol Arm Danny A.P Girsang S.Sos.,M.Han, Kepala BPTTKG, Agus Budi Santoso, Kepala BPBD Sleman, Makwan, dan Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid.

Pemantauan tersebut, di lakukan di pos pengamatan Gunung Api Merapi Kaliurang, pos pantau Merapi Turgo, Desa Wisata Turgo dan juga bertemu dengan stakeholder pariwisata di Umbulharjo, Cangkringan, DIY.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meminta masyarakat agar tidak perlu terlalu panik, namun tetap waspada dan tetap berada di jarak aman. Disamping itu, disebutkan jalur evakuasi dan barak pengungsian dalam kondisi siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Terkait aktivitas pariwisata dan perekonomian di sekitar Merapi, Danang mengatakan masyarakat masih bisa melakukan kegiatan dengan tetap memperhatikan jarak aman. Masyarakat di sekitar Merapi diharapkan bisa turut aktif melaporkan perkembangan aktivitas gunung Merapi kepada pihak berwenang.

“Saya harap pelaku wisata, masyarakat, pelaku ekonomi, terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasinya dengan fasilitas apapun, baik dengan HT, HP, dan lainnya.” Ujarnya.

Kepala BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan pihaknya telah membuat rencana kontinjensi dampak erupsi ini dengan jarak sejauh 9 kilometer dari kawah Merapi.Ada tujuh Kalurahan yang masuk dalam radius diantaranya Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Purwobinangun, Hargobinangun, Girikerto, dan Wonokerto.

BPBD Sleman telah menyiapkan 32 titik pengungsian. Setiap padukuhan yang ada di tujuh kalurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi hal yang membahayakan warga.

Kepala BPTTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan bahwa Merapi mengalami erupsi secara signifikan Sabtu hingga Minggu siang, yakni sebanyak 52 kali. Erupsi Merapi sudah terjadi secara terus menerus sejak 4 Januari 2021.

Ia juga berharap para stakeholder dapat menyikapi erupsi secara proporsional agar tidak panik yang berlebihan. Menurutnya masyarakat juga masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Merapi.

“Sebab Merapi ini juga mempunyai sisi manfaatnya bagi masyarakat, baik itu pariwisata, perekonomian, pertanian, dan lainnya,” tambahnya.**

Ruyadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *