Peternak Ayam Mandiri Terancam Oleh Kemitraan Skala Besar di Belitung

Breaking News12 Dilihat

Belitung TrensTV45.com // Peternakan mandiri di Belitung merasa terancam dengan kehadiran kemitraan skala besar yang beroperasi di daerah tersebut. Kemitraan ini dianggap memonopoli populasi dan harga, sehingga membuat peternakan mandiri kesulitan untuk bersaing.

Menurut Ketua Aliansi Peternakan Mandiri, Yahya beserta 60 orang peternak lainnya mengatakan, kemitraan skala besar ini telah menguasai lebih dari 100 ribu populasi ayam, sementara kebutuhan ayam di Belitung hanya sekitar 240-250 ribu ekor per bulan. Hal ini membuat peternakan mandiri khawatir akan kemampuan mereka untuk bertahan di pasar.

Selain itu, peternakan mandiri juga menyoroti masalah harga yang tidak seimbang. Harga ayam hidup di Jawa mencapai Rp 23-24 ribu per kilogram, sementara di Belitung hanya sekitar Rp 18-20 ribu per kilogram. Sementara itu, Badan Pangan Nasional menetapkan harga jual ayam bersih maksimal Rp 40 ribu per kilogram dan harga ayam hidup di kandang minimal Rp 25 ribu per kilogram.

Aliansi Peternakan Mandiri telah melakukan diskusi dengan dinas terkait, bupati, wakil bupati, dan kejaksaan negeri untuk meminta perlindungan dan pengaturan yang lebih baik dari pemerintah daerah. Mereka berharap pemerintah daerah dapat membatasi populasi kemitraan skala besar atau bahkan menutupnya jika perlu.

Dalam kesempatan ini, Aliansi Peternakan Mandiri juga menyoroti kurangnya pengaturan dan perlindungan dari pemerintah daerah terhadap peternakan mandiri. Mereka berharap pemerintah daerah dapat lebih peduli terhadap nasib peternak lokal dan tidak membiarkan mereka kalah bersaing dengan perusahaan besar.

Dengan demikian, peternakan mandiri di Belitung berharap dapat terus bertahan dan berkembang dengan dukungan yang lebih baik dari pemerintah daerah.

HS & Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *